Senin, 02 Maret 2009

Media Belajar


Sasaran pendidikan kesetaraan sangat beragam. Seperti kita ketahui mereka berasal dari berbagai elemen masyarakat yang berbeda - beda. Boleh jadi dari masyarakat yang kurang mampu, orang dewasa yang hendak meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya, anak putus sekolah atau putus lanjut, dan lain-lainnya. Nah, untuk mensiasati proses pembelajaran pada pendidikan kesetaraan karakteristik sasaran yang beragam inilah perlu sebuah cara dalam menyampaikan materi pembelajaran. Diantaranya adalah penggunaan media belajar. Media belajar yang kita kenal sebagai alat bantu pembelajaran memang sudah sangat familier dengan telinga kita. Namun, bagaimana mengembangkan media belajar yang relevan untuk proses pembelajaran pendidikan kesetaraan, rasanya inilah yang jarang kita temui dan lakukan.
Media belajar menurut Sudjana (2005) adalah alat bantu untuk memperlancar proses komunikasi dalam proses pembelajaran. Media belajar juga akan membantu warga belajar dalam memaknai bahan ajar yang diajarkan. Lebih lanjut Ibrahim Yunus menambahkan bahwa media belajar harus memiliki 7 M. 7 M tersebut antaralain Mudah, Murah, Menarik, Mempan,Mendorong, Mustari, dan Manfaat. Nah bagaimana mengembangkan media belajar itu sendiri agar berpengaruh pada hasil pembelajaran ? Ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan. Menurut Hasil pengembangan yang dilakukan oleh Edi Suswantoro, Sri Lilis dan Apip Hermana (BPPLSP Regional II Jayagiri, kini menjadi P2PNFI Regional I Bandung) bahwa pengembangan media belajar harus diawali dari Seperti apa Kriteria Media Belajar yang akan diinginkan, Bahan Media Belajar itu sendiri, Bagaimana menggunakan media belajar, langkah-langkah penyusunan media belajar, Aplikasi dan Evaluasi media belajar.
Berbicara mengenai pengembangan media belajar, tentunya perlu pembahasan yang lebih mendalam baik secara substansi maupun aplikasinya. Ada sedikit pengalaman mengenai pengembangan media belajar untuk pendidikan kesetaraan khususnya program Paket B yang pernah saya alami. Pengembangan ini media ini dilakukan bersama para pamong belajar di P2PNFI Regional I (Edi Tole dan Lilis H). Pengembangan media belajar yang dikembangkan pada saat itu adalah mencoba merumuskan bentuk media belajar yang mengandung 7 M seperti diulas dimuka. Bentuk media belajar ini juga adalah hasil kerja sama dengan beberapa pamong belajar di SKB Kabupaten Ciamis dan Tutor Paket B di PKBM Geger Sunten. Jenis Media Belajar yang dibuat adalah Jenis Tenses Puzzle, Penampang tiga dimensi untuk pelajaran Biologi ttg sistem pengangkutan pada tumbuhan, Gasing putar untuk menerangkan ttg warna pada pelajaran fisika, Tebak tokoh untuk pelajaran Bahasa Indonesia, dan jenis rangka kubus untuk mata pelajaran matematika. Bahan-bahan yang digunakanpun cenderung mudah didapat dan dibuat.
Namun efektifitas media tersebut diatas masih perlu ditinjau kembali, artinya untuk karakteristik warga belajar seperti apa media tersebut, bagaimana penggunaannya dalam proses pembelajaran (bagaimana SAP/Renpelnya) dan bagaimana evaluasinya. bersambung.....








Terimakasih atas waktunya untuk berkunjung di rumah kecil ini. O ya, trims juga commentnya.
EmoticonEmoticon