Selasa, 28 Juli 2009

Siapa, duduk di mana. Anda siapa ? o..duduk disana?


Bismillahirahmanirrahim,
Sejak minggu yang lalu, ruangan tempat saya bekerja berikut beberapa unit lain, sudah disiapkan untuk di renovasi. Oleh karena itu masing-masing karyawan sudah packing barang-barang untuk pindah ruangan. Mulai dari berkas-berkas pribadi maupun terkait berkas kantor disiapkan. Kadang males juga ya, jika sudah enjoy ditempat semula kemudian pindah ke tempat/ruangan baru.
Proses pemindahan pun bertahap, dan unitku kebagian hari Senin kemarin. Ada perasaan bersalah sebab pada hari Senin dan Selasa aku tidak bisa ikut membantu membereskan berkas-berkasku sendiri termasuk meja dan kursinya, meski itu dilakukan oleh bagian perlengkapan. Hari senin dan Selasa kemarin aku ditugaskan untuk menjadi fasilitator di sebuah daerah, sehingga tidak bisa ikut membantu membereskan ruangan baru.
Cerita punya cerita, dari teman terdekat diruangan ternyata ada sedikit permasalahan ketika setting ruangan, terutama dari karyawan senior yang memilih tempat yang lebih enak dan luas, sementara ruangan yang tersedia perlu disesuaikan dengan jumlah personel dalam per unit . Bagi saya dan teman-teman lain yang masih junior tentu, tidak terima dan pengaturan ruangan harus efektif dan efisien untuk menunjang produktifitas. Akhirnya, setelah didiskusikan terbentuk juga setting ruangan yang didambakan.
Pernahkan anda mengalami peristiwa di atas?
saya jadi teringat nyanyian dibis kota waktu kuliah dulu,
nyanyian itu nyanyian sumbang dari pengamen kecil dan kurus...

Anda siapa? O..duduk disana ?
Anda ?...(Bos)..O..duduk disana..
Anda...(bukan siapa-siapa)..o..duduk disana..(tmpt smpit dan kurang terang)

wassalam


Kamis, 23 Juli 2009

Bantara

Tags
Bismillahirahmaniirahim,
Tadi siang aku mampir ke sebuah toko alat tulis untuk membeli beberapa rim kertas, tinta printer, dan lainnya. Di sudut toko terlihat peralatan pramuka seperti peci, emblin, tanda-tanda kepangkatan di pramuka, tambang dan syal pramuka. Melihat aksesories tersebut aku teringat masa SMA dulu ketika aku ikut aktif di pramuka, waktu itu aku ikut sebuah regu khusus yang disiapkan untuk menjadi Penegak. Penegak adalah anggota gerakan pramuka yang sudah memasuki jenajng umur 16 sampai 20 tahun. Ada beberapa tingkatan dalam Penegak, dianataranya Penegak Bantara, Penegak Laksana, Penegak Garuda. Aku Ikut dalam latihan pramuka untuk calon Penegak Bantara.
Regu ini tiap minggu latihan pramuka, mulai dari baris-berbaris,tali temali, berlatih P3K, dan lain sebagainya. Giliran baris berbaris adalah yang paling melelahkan, jika sampai salah langkah atau salah berhenti ketika jalan di tempat nah hukumannya cukup berat, yaitu skoctjam atau push up. (ini untuk memotivasi supaya sampai bisa). Giliran tali temali juga jika tidak teliti eh..malah berbelit-belit tuh talinya bro..sis..he,.he..
Nah, Untuk lulus menjadi seorang penegak Bantara, calon penegak perlu memenuhi syarat-syarat sebagi berikut (smbr :http://id.wikipedia.org/wiki/penegak_bantara:)

  • Rajin dan aktif mengikuti latihan Ambalan Penegak
  • Telah mempelajari dan menyetujui Anggaran Dasar Gerakan Pramuka.
  • Mengerti dan bersungguh-sungguh mengamalkan Dasa Darma dan Tri Satya dalam kehidupannya sehari-hari.
  • Dapat memberi salam pramuka dann tahu maksud dan penggunannya.
  • Tahu tanda-tanda pengenal dalam Gerakan Pramuka.
  • Tahu struktur organisasi dan Gerakan Pramuka dan Dewan Kerja Penegak dan Pandega.
  • Tahu arti lambang gerakan Pramuka .
  • Tahu arti Pancasila
  • Tahu sejarah dan arti kiasan warna-warna bendera kebangsaan Indonesia, serta dapat mengibarkan dan menurunkannya dalam upacara.
  • Dapat dengan hafal menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya bait pertama di muka orang banyak, dan tahu sikap yang harus dilakukan jika lagu kebangsaan diperdengarkan atau dinyanyikan pada suatu upacara.
  • Tahu arti lambang Negera Republik Indonesia.
  • Biasa berbahasa Indonesia di waktu mengikuti pertemuan-pertemuan Penegak .
  • Tahu arti dan sejarah Sumpah Pemuda .
  • Tahu perjuangan bangsa Indonesia dan rencana pembangunan Pemerintah.
  • Tahu susunan Pemerintah Republik Indonesia dari Pusat sampai ke Desa.
  • Dapat berbaris.
  • Selalu berpakaian rapi, memelihara kesehatan badan, dan memelihara kebersihan lingkungannya.
  • Tahu pentingnya bahan-bahan makanan yang bernilai gizi, dan dapat memasak makanan di perkemahan untuk sedikitnya 5 orang.
  • Tahu tentang penyakit-penyakit rakyat yang terpenting, dan tentang cara-cara pencegahannya.
  • Melakukan salah satu cabang olahraga atletik atau salah satu cabang olahraga renang.
  • Tahu adat sopan santun pergaulan Indonesia.
  • Memiliki buku Tabanas.
  • Setia membayar uang iuran kepada Gugus depanya, sedapat-dapatnya dengan uang yang diperolehnya dari usahanya sendiri.
  • Menguasai suatu keterampilan di bidang pertanian, bidang industri, atau bidang lain yang dipilihnya sendiri, tetapi yang dapat diharap kelak akan berguna bagi kehidupannya.
  • Dapat membaca jam dan menggunakan kompas .
  • Sudah pernah berkemah sekurang-kurangnya 4 hari berturut-turut.
  • Pernah ikut serta kerjabakti gotongroyong yang ditugaskan oleh Pembinanya .
  • Keagamaan (disesuaikan dengan agama masing-masing)
Bro and sis...
syaratnya banyak juga ya? syarat-syarat itu diujikan. Aku juga menempuh syarat-syarat tersebut. Sebagian syarat-syarat sih disesuaikan juga. Nah giliran menyanyikan lagu Indonesia Raya, adalah yang paling unik. Tiap-tiap calon penegak Bantara harus menyanyikan di depan umum, saat itu masing-masing calon penegak menyanyikan lagu di depan teman-teman sendiri, sikap badan yang tegak dan bernyanyi penuh semangat , dan harus penuh percaya diri. Saat menyanyikan lagu tersebut dengan semangat memang ada kenikmatan tersendiri, rasa kebangsaan kita, sebagai bangsa yang merdeka, sebagai bangsa yang besar begitu terasa.

Indonesia..tanah airku, tanah tumpah darahku...
Disanalah aku berdiri jadi pandu ibuku...dan seterusnya..

syair-syair itu begitu indah, lagu ini begitu dihormati, begitu dibanggakan,
dan menggugah rasa nasionalisme, rasa senasib seperjuangan, serta memperkokoh perjuangan untuk bersatu, membangun bangsa mencapai kebahagiaan bersama.

Diakhir masa latihan, aku lulus ujian dan memenuhi syarat menjadi Penegak Bantara. Mengikuti latihan ini merupakan pengalaman berharga ketika itu, menurutku. Selain menyalurkan hobi juga mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat.
Siaappp grakk...untuk para blogger!... hormattt..grakk!..

wassalam






Selasa, 21 Juli 2009

Pertanyaan yang tidak bisa Kujawab


Bismillahirahmanirrahim,

Adakah hari seindah hari ini sebelumnya?
Neng rara : Ada.
Adakah kenikmatan indah yang kureguk hari ini seperti hari sebelumnya ?
Neng Rara : Ada
Adakah peningkatan kualitas hidup pada hari ini seperti yang pernah kuusahakan seperti hari sebelumnya ?
Neng Rara : Tidak menjawab.

Setelah absen beberapa hari ga mengunjungi rumah ini,pertanyaan tersebut yang menyelimuti benakku hari ini.
wassalam

Kamis, 16 Juli 2009

Dari Mereka


Sore yang terik dan panas, sambil menunggu mobil antar kota datang aku menegak minuman dingin pelepas dahaga disebuah toko kecil disudut terminal
Beberapa pengendara oplet berkumpul didekatku ngobrol ngalor ngidul seputar kehidupannya, ya kehidupan "merayu" penumpang untuk sebuah "setoran".
sekilas tertangkap olehku kehidupan mereka.


Pagi itu kami sama-sama terbangun
memanaskan mesin oplet sambil menghisap rokok sisa semalam
menancap gas memburu penumpang
saling menyalip ditikungan, menembus embun pagi yang terlambat datang
berteriak memutuskan urat leher untuk menyambung nyawa anak dan istri hari ini yang mungkin terputus setiap jam
Duduk bertahan diatas mesin oplet yang membakar bokong dan pinggang
rasanya panas bukan kepalang
memanaskan hati agar lapang dengan segelas kopi hitam yang disimpan di dasboard lampu depan
berteriak!... berebut! namun tetap saling merelakan jika keduluan dicegat penumpang
berdesakan menahan kantuk disela kemacetan, asap kendaraan dan bau keringat orang kebanyakan..
Bersabar "merayu" penumpang meski berhenti di tempat yang "dilarang"
"Bersabar" karena penumpang semakin berkurang karena kredit motor semakin gampang
Ya..penumpang berkurang, mereka lebih memilih membeli motor cicilan
daripada mencintai oplet kita yang setia mengantar mereka ke tujuan

Ah..hanya sebuah ungkapan tentang mereka yang aku lihat sekilas. Hanya sebuah pandangan sepihak saja dariku yang belum mengenal jauh kehidupan mereka.

Selasa, 07 Juli 2009

Bisikan Syetan kah?


Tadi siang selepas makan siang, bersama teman sekerja seorang laki-laki, sebutlah Fardi namanya (nama samaran, ia tidak mau nama aslinya di sebutkan), saya minum kopi hangat melepas suntuk seharian di depan komputer.
Ada sedikit cerita seru dari Fardi tentang sebuah bisikan. Entah bisikan syetan atau bisikan manusia (istrinya). Begini ceritanya :
Saya awali dulu dari deskripsi keluarga Fardi.
Fardi, sudah 3 tahun menikah, tahun kedua ia punya anak laki-laki. Awalnya anak tersebut disusui Asi. Pada bulan ke 6, Asinya lepas dan berpindah ke susu formula. Sejak saat itu, Fardi sering membuatkan susu formula, jika anaknya menangis tengah malam. Dalam satu malam, Fardi membuatkan susu untuk anaknya sekitar 3 sampai 4 kali. sekitar jam 10 malam, jam 1 malam, jam 3 malam dan menjelang subuh. Oleh karena itu Fardi, sering bangun 4 kali dalam semalam untuk membuatkan susu,menyeduhnya bersama air hangat untuk anaknya. Mengapa Fardi yang menyeduhkan susu formula untuk anaknya, ya karena jika istrinya yang membuat maka si bayi akan terbangun sehingga istrinya perlu mengeloninya sebelum si anak mendapat susu formula yang dibuatkan Fardi.
Suatu malam, anak Fardi sedikit panas sehingga sering bangun dan memaksa Fardi menyeduh susu formula menjadi lebih sering. Menjelang sekitar jam 3 pagi, si anak bangun dan minta dibuatkan susu, fardi terbangun disela kantuknya yang tertahan. Setelah susu selesai, si anak minum susu dan tertidur pulas, begitu Fardi dan istrinya. Saking ngantuknya, Fardi dan Istrinya tertidur pulas sekali, hingga ia tidak mendengar seruan adzan subuh berkumandang.
jam 5 pagi mereka belum terbangun..
jam 5.30 juga, mereka masih tidur..
jam 5.45 masih tertidur pulas...
jam 6.00 istrinya terperanjat, " Bang..bangun..sudah hampir jam 6! kita belum shalat,"serunya. Abang dulu yang shalat, saya menunggu anak, dia masih terlelap, kita giliran shalat nanti.
Fardi, terbangun...Istrinya terlelap..
Ada bisikan, "bang tolong buatkan susu"
Fardi, bergegas membuat dan menyeduhkan susu, dari dalam kamar istrinya memanggil," Bang, sedang apa?",
,"menyeduh susu," seru Fardi.
,"lho..siapa yang nyuruh,"
,"kamu, kan, seru Fardi.
," tidak, aku tidak menyuruh membuatkan susu," anak kita kan masih tidur,"
Fardi masuk kamar, keduanya saling menyalahkan. Fardi merasa istrinya menyuruh membuatkan susu, sedangkan istrinya tidak merasa menyuruh. Keduanya bertatapan.
," Jelas sekali bu, kamu kan yang berbisik tadi ?,'
,'tidak bang, demi Allah," seru istrinya.
Keduanya saling bertatapan, siapakah yang berbisik tadi ?,
Adakah syetan yang berbisik hingga Fardi semakin terlambat menunaikan shalat subuh ?

Aku merenungi, pengalaman tersebut betul-betul membangkitkan suasana religius yang kental akan kekuasaan Allah dan bisikan syetan memang ada. Apalagi, menurut keterangan memang syetan suka membisikan sesuatu yang menyesatkan...
Pengalaman Fardi benar adanya, ia hingga bersumpah bahwa ia betulbetul mendengar bisikan tersebut dan begitu jelas. Aku menganggukinya sebagai sebuah pelajaran religi yang berarti.


Senin, 06 Juli 2009

Jamu Gendong

Bismillahirahmanirrahim,
Pagi tadi, jam 6.00 cuaca masih dingin menusuk tulang. Saya berniat membeli bubur ayam yang ada disekitar perumahan. Bubur ayam tersebut, cukup terkenal dan jadi tujuan beberapa ibu-ibu untuk membeli dan menikmatinya. Karena tempat ini jadi idola, kami menyebutnya "bubur ayam Idola", oleh karena itu tidak heran tempat ini cukup ramai dan kita perlu mengantri untuk membelinya.
Dalam proses menunggu giliran mendapat bubur, dipinggir jalan berjalan seorang tukang jamu. gendong. ,"Jamu..jamu..jamu,". Suatu pemandangan yang menarik adalah tukang jamu gendong tersebut bersama seorang anak kecil yang usianya sekitar 2 tahunan, sesekali anak itu digendong, sesekali ia berjalan dengan lincah mengikuti ibunya si penjual jamu. Tukang jamu tersebut usianya masih muda,b utiran peluhnya tampak menghiasi wajahnya, mewarnai kehidupannya yang belia yang harus berjuang menafkahi keluarganya mencari setetes rejeki Illahi. Tukang jamu gendong tersebut berjalan dengan beban berat ditubuhnya, sebelah kanan tubuhnya bergelayut bakul jamu yang penuh sesak botol-botol jamunya, sebelah kirinya bergelayut anaknya yang dalam ukuran dan pandanganku masih tergolong manja dan perlu belaian kemesraan sang Ibu. Begitu gigih ia, mencari rejeki meski beban berat dipikulnya, meski rasa malu harus ia buangnya jauh-jauh.
Sesaat tukang jamu gendong itu tidak terlihat karena berbelok ditikungan jalan.
Selesai memesan bubur ayam yang kubungkus, aku bergegas mencari si tukang jamu gendong tersebut. Tampak beberapa puluh langkah ia sedang jongkok melayani pembeli, anaknya yang kecil asyik bermain tanah di dekatnya. Ada perasaan haru yang begitu besar pada diriku, ungkapan salutku untuknya, atas perjuangannya, atas semangatnya untuk mencari rejeki dengan membawa anaknya. Bisa dibayangkan beberapa jam sebelum ia berangkat bekerja tentu sangatlah repot, nyiapin jamu-jamu untuk dijualnya, nyiapan makan anaknya, dan nyiapin kebutuhan lainnya...ah..
pemandangan ini memberikan sesuatu yang berharga padaku pagi itu. Semoga.

Kamis, 02 Juli 2009

Mengantar Ponakan

Bismillahirahmanirrahim,
Ponakan datang ke Bandung, ceritanya lagi liburan sekolah. Sengaja aja, ingin melihat Kota Kembang Paris van Java,menikmati kemacetannya dan sesaknya kendaraan kala musim liburan sekolah tiba.
Tempat pertama yang dikunjungi adalah musium Geologi Bandung. Sengaja di bawa ke tempat ini, untuk menambah pengetahauannya tentang kepurbakalaan.
Museum Geologi ini merupakan terletak di jalan Diponegoro. Dipandang dari sudut koleksinya, museum geologi ini merupakan salah satu museum terbesar dan terlengkap di Asia Tenggara. Tercatat sekitar 250.000 contoh batuan dan mineral serta 60.000 fosil dari berbagai jenis dan umur. dari segi fungsinya museum ini mencakup sarana penelitian, pendidikan, dokumentasi dan penyedia berbagai informasi tentang ilmu kebumian dan objek wisata. Sayang saya datangnya jam 15.00 dan 15.30 museum harus sudah tutup sehingga tidak bisa berlama-lama mengamati dan melihat koleksinya.
Di Museum ini juga di deskripsikan perkembangan asal muasal manusia menurut teori darwin, berikut beberapa fosil manusia purba yang ditemukan.
Setelah keluar dari Museum ini kami bergegas menuju ke Bonbin Bandung. Meski hanya setengah jam, kami berkeliling melihat-lihat koleksi binatang yang ada di kebun binatang ini. Ada sedikit perasaan miris ketika berkunjung ke tempat ini, menyaksikan harimau Sumatera Singa , gajah, siamang, beruang, buaya, hewan perkasa terbelenggu di dalam kandang. Keperkasaan mereka seolah sirna oleh kuatnya jeruji, mereka hanya bisa makan, tiduran, jalan-jalan sputar kandang, berjemur. Tapi tentu kesehatan mereka juga diperhatikan oleh pengelola. Memang bingung juga ya, bila binatang ini tidak disimpan di kebun binatang, mereka di hutan di buru, akhirnya punah dan anak cucu kita hanya melihatnya lewat gambar-gambar saja, tidak bisa melihat langsung. (Itulah salah satu fungsi kebun binatang, selain melindungi dan menjaga kelangsungan hidup mereka).
Tidak lama menengok penghuni rimba raya, kami menuju kawasan Cihampelas Bandung. Sesaknya kendaraan lalu lalang tidak menjadi hambatan, tetapi memberikan keleluasaan untuk menikmati sore di Bandung yang cerah. Kawasan Cihampelas terkenal sebagai tempat penjualan jins yang berkualitas dengan harga terjangkau, toko-tokonya unik, nyeni, nyentrik, kehadiran beberapa FO juga semakin menyemarakan kawasan ini. Kita bisa melihat patung-patung tokoh dunia seperti Rambo, Supermen, dan lainnya sebagai daya tarik untuk pengunjung pada toko-toko di kawasan Cihampelas.
Ga sempet ambil gbr. gbr ini dari bandung.petawisata.com
Sayang lahan parkir di daerah ini terbatas karena memang jalan utamanya tergolong kecil.
Setelah memilih beberapa jins yang cocok dan kaos oblong khas Bandung, kami istirahat dan makan. Aiihh lapar juga yah. Malam menjemput, suasana malam di kawasan Cihampelas begitu semarak, pantas saja wisatawan lokal asal Jabodetabek begitu kepincut datang ke tempat ini sebab Cihampelas memang memberikan pesona tersendiri.
Perjalanan ini diakhiri dengan mengunjungi Toko Buku Gramedia di jalan Merdeka. Melirik buku-buku yang betul-betul mengundang hasrat untuk membeli dan membacanya. Ilmu pengetahuan memang terus berkembang, orang-orang menuliskannnya dalam buku untuk dibagikan kepada orang lainnya.

smbr tambahan :
it-aria blogspot.com
suarakarya online

Rabu, 01 Juli 2009

Dimanakah Hujan Itu ?


"Dimanakah Hujan Itu ?"

Rasanya sudah lama "hujan" itu tidak turun
mengurai keindahan dan menebar pelangi indah untukku
Mengingatmu seperti mengingat seseorang yang "lama " kutinggalkan
meski kutahu engkau "masa laluku"


Ketika embun pagi itu turun,
Engkau tidak hadir bersamanya,
ketika malam datang engkau tidak kunjung juga muncul
ketika pagi menjemput,
Engkau tidak terlihat sama sekali,

Rasanya sudah lama hujan itu tidak turun,
"kemanakah hujan itu "?
Adakah engkau tertambat ke tempat lain?
Entahlah..

Penggalan puisi diatas, kubaca di buku kumpulan puisi yang sudah lama tersimpan. Aku tersenyum-senyum kecil ketika membacanya. Waktu kuliah dulu, aku suka puisi tersebut meski sederhana tapi selalu menyimpan sesuatu yang "greget" pada pikiran dan hatiku.
Kutulis kembali puisi ini, di rumah sederhana ini, untuk "hujanku" yang lama tidak bersua.
(deuuh..serius banget, apa aku seorang yang serius yah?)
Ga tau ah...