Rabu, 12 Oktober 2011

Buah Tangan untuk Anda

Tags

Senja mengantar Saya ke Tanah Raflesia


Pantai Panjang "Memanjangkan Kerinduan" Saya ketemu Hafung


Fort Marlborough membuat kerinduan saya terkungkung



Empek-empek industri rumahan


Rumah pengasingan sang Proklamator, kerinduan saya bertambah kepada kepemimpinan beliau


Ups..berdisko ria..


Senja Jakarta menjemput Saya


Ah penatnya


dan malampun merangkul


Jelaslah pulangku kini...

Kamis, 06 Oktober 2011

Tidak Mudah berkata Terima Kasih

Tags
Tiba di Jakarta Bandara Soekarno Hatta Pukul 16.30 dari Bengkulu, saya langsung memesan travel menuju Bandung, sambil menunggu mobil saya makan mengisi perut keroncongan. Pukul 17.15 travel datang, saya duduk di seat 4. Di tiket tidak disebutkan posisi saya duduk, tetapi petugas travel mempersilahkan saya duduk disana. Penumpang belum penuh, tempat duduk paling depan (no 1) kosong, nomor seat 2 terisi, seat 3 kosong. Tempat duduk paling belakang terisi oleh sepasang suami istri berikut 2 anaknya. Mobil kemudian melaju menuju titik jemputan lain di sekitar bandara. Tiba di titik jemputan kedua, seorang wanita seumuran saya naik dengan 4 koper besar yang didorongnya.Ia naik dan duduk di dekat saya. Mobil kemudian melaju kembali menuju titik jemputan ke tiga, nampak pasangan suami istri. Mereka berbisik ke petugas travel, mungkin memesan tempat duduk yang berdekatan.
Petugas travel masuk, dan meminta wanita yang duduk dekat saya pindah ke nomor 3, kemudian meminta saya pindah juga. Saya pun pindah ke kursi paling depan (no 1) persis disamping supir. Pasangan suami istri tersebut masuk begitu saja. Tanpa ucapan sedikitpun, tanpa ucapan terimakasih kepada saya dan si wanita yang merelakan tempat duduknya untuk ditempati.
Ah..memang tidak mudah mengucapkan terimakasih...
Saya memaklumi,..mungkin jika saya seperti mereka, saya ingin duduk berdekatan dengan misua jika pergi berkendaraan..
Bagi saya, duduk di paling depan ada takutnya juga, mengingat jalur tol Cipularang sedang santer-santernya sering terjadi kecelakaan. Tapi ada hikmahnya, saya bebas memotret macetnya Jakarta pada waktu senja....
salam

Rabu, 05 Oktober 2011

Hafung (4 tahun)

Tags
Hafung (4 Thn) putri saya kini sudah mulai lancar berkomunikasi. Ia sudah bisa mulai bisa bertanya, mengembangkan pertanyaan, menjawab dan mengembangkan jawaban. Minggu ini kebetulan Saya meninggalkannya karena ada kegiatan ke Bengkulu. Sudah dua malam ini ia kerap minta di telpon karena ingin bertanya tentang perjalanan saya sejak pergi meninggalkan Bandung. Mulai dari pesawat, takeoff, landingnya, tempat saya menginap, siapa saja yang saya temui, isi kamar hotel yang saya tempati dan sebagainya.
Ketika Magrib datang, ia minta di telpon dan ingin di dengar suaranya ketika mengaji Iqra jilid 1. Meski lelah, saya coba menelpon dan mendengarnya membaca satu demi satu huruf Hijaiyah yang di ejanya.
Setelah itu, ia minta saya mendengarkan doa-doa pendek yang ia hafal dengan baik. Mulai dari doa masuk wc, doa bercermin, doa mau makan, doa hendak tidur dan bangun tidur...saya terlena dan merasa rindu ketika mendengarnya.
Tuhan..jadikan kami keluarga yang senantiasa bisa bersyukur atas segala nikmat, dan mudahkan kami dalam segala persoalan.
Saya sign out dan membaca doa hendak tidur.

Berharap bisa ketemu Hafung dalam mimpi malam ini..

Selasa, 06 September 2011

Timnas, Ayo Bangkit!

Nah..gol lagi kan?
Si manis, menyeru dengan nada kecewa.
Saya pun demikian,.....


Indonesia akhirnya menelan kembali pil pahit setelah kalah 0-2 dari Bahrain tadi malam. Sungguh mengecewakan tetapi membuat saya semakin penasaran dengan peristiwa yang menyesakkan ini. Tidak hanya bagi saya, tentu bagi seluruh pecinta sepakbola sekaligus pecinta Timnas di seantero nusantara ini.
Mengapa bisa kalah ?
Saya melihat kekuatan bola tiktak pemain Timnas tadi malam hilang. Para pemain justru berduel di sektor pertahanan hingga Boas pun terseret ikut berjibaku dilini belakang. Mengapa ? Karena sektor tengah yang harusnya dikuasai Firman dan Bustomi telah rapuh. Firman acap kali salah memberi assist, lemah dalam dribbling dan kurang tepat membaca situasi. Bustomi terlalu tergesa dan Nasuha terlalu mundur hingga suplai bola ke depan sangat sedikit. Timnas Indonesia sedikit terbawa oleh permainan umpan panjang dan cepat yang diperagakan oleh pemain Bahrain dan para defender di belakang cenderung kerepotan menjaga penyerang Bahrain yang taktis dengan memanfaatkan kendurnya konsentrasi para pemain bertahan.
Peter Taylor, sepertinya berhasil menerapkan pola daya serang umpan panjang dan cepat serta agresif ala permainan Inggris sehingga Timnas sepertinya disibukkan dengan serangan balik Bahrain yang sempurna dan akhirnya blocking bola udara yang sia-sia.
Ketatnya pertahanan Bahrain yang disiplin dengan pemain yang bugar dan tinggi menyulitkan Boas, Gonzales dan Bepe dalam mengobrak-abrik lini pertahanan. Sisi tengah Indonesia nampak begitu rapuh dan sering kehilangan bola karena kualitas dribling, baca situasi dan fighting pemain yang malam tadi terlihat kurang maksimal.Andai saja bola permainan pendek, cepat dan agresif yang seperti biasa dimainkan para pemain Indonesia bisa berjalan normal mungkin kekalahan tadi malam bisa dihindari. Permainan bola simpel seperti yang diperagakan melawan Turkmenistan, hilang sudah karena konsentrasi pemain terlihat semakin mengendur dari menit ke menit.
Disela gempuran deras dari Bahrain,Timnas cukup memberikan tekanan pada Bahrain,meski tidak sering. Tapi saya melihat ini bukan dari pola bola simpel yang biasa diperagakan tetapi semata dari beberapa kesalahan pemain Bahrain. Beberapa sumber yang saya baca, kekalahan ini menunjukkan bahwa ini sebuah gambaran pola kompetisi Indonesia yang masih semrawut, SDM yang masih belum maksimal baik pemain, pelatih, penyelenggara dan sisi Sarana dan Prasarana yang belum mendukung penuh. OLEH KARENANYA SEGERALAH BERBENAH!.
Jelang membungkam Qatar
Masih bisakah kita membungkam Qatar?. Pertanyaan ini sepertinya terlalu optimis. Saya pikir, masih ada waktu satu bulan untuk mempersiapakan perbaikan dalam berbagai hal. Baik sisi strategi dan teknik, manajemen maupun tambahan pemain baru. Bukan hal yang tidak mungkin, kita menambah pemain baru yang lebih berkualitas (maaf bukan meremehkan pemain yang sudah ada), tetapi kita perlu realistis dengan komposisi pemain yang ada. Lihatlah sektor tengah. Sektor inilah yang paling vital dalam memperlancar aliran bola baik bertahan maupun menyerang. Sosok Firman setidaknya kini sudah mulai menurun secara fisik pasca seringnya cedera sehingga driblling, blocking dan kemampuan baca situasinya sudah mulai menurun. Sudah saatnya ia memiliki tandem lain sekelas Bustomi atau pemain baru. Bukan hal yang tak mungkin, bila PSSI kemudian melakukan naturalisasi pemain baru atas input dari pelatih untuk menambah daya gedor Timnas melawan Qatar. Kalau memang diperlukan naturalisasi pemain baru, saya pikir segeralah lakukan bila memang bisa menambah " daya ungkit" serangan terhadap lawan. Bukannya kini naturalisasi sudah menjadi trend global yang sudah dilakukan negara-negara lain untuk memperkuat Timnas?, disela revisi pola pembinaan oleh PSSI yang sudah harus segera dilakukan.
Perlu disimak, kekuatan Qatar sebanding dengan Bahrain meski beda level, tetapi gaya permainan, postur tubuh pemain tak jauh beda. Bahkan Qatar bisa menahan Iran, 1-1 dikandangnya tadi malam. Tapi saya menilai, pelatih memiliki waktu cukup untuk memberikan treatment pada pemain, mengatur strategi dan mengasah kemampuan pemain dengan seringnya melakukan ujicoba sehingga secara fisik pemain tetap bugar. Ada baiknya pemain melupakan dua kali kekalahan, meski ini berat. Oleh karena pelatih perlu membangun motivasi psikologis pemain dengan maksimal, apalagi di jadwal pertadingan melawan Qatar dilakukan di GBK jika disetujui oleh FIFA pasca insiden petasan tadi malam.
Keterpaduan pemain juga perlu senantiasa dijaga bila ada pemain baru yang dipanggil, sebab tentu akan merubah pola permainan. Meski kini awan mendung mengelayuti Timnas dan pecinta bola nasional, tetapi hendaknya motivasi besarlah yang harus menguak dan menyibak awan mendung tersebut sehingga Timnas bisa memanfaatkan sisa pertandingan di tahap prakualifikasi zona Asia dengan maksimal. Ini sebuah kesempatan,dan harus dimanfaatkan sebaik mungkin supaya kita bisa menunjukkan bahwa kita juga bisa mengalahkan Qatar, Bahrain bahkan Iran di depan para pendukungnya kelak.
AYO BANGKIT TIMNAS.....

Selasa, 23 Agustus 2011

Timnas Indonesia Menjanjikan!

Bismillahirahmanirrahim..
Selamat menunaikan Ibadah Puasa, semoga tahun ini kita kembali memperoleh kemenangan. O ya, lama sekali tidak up date tulisan. rasanya rindu setelah beberapa bulan terakhir saya begitu direpotkan oleh urusan kuliah dan tentunya pekerjaan serta keringnya ide menulis.
Mengamati sepak terjang Tim Nasional Indonesia yang pada hari senin kemarin begitu perkasa menggebuk Tim Nasional Palestina 4-1 saya benar-benar kagum.
Nah, Timnas Indonesia berkekuatan 23 pemain Selasa malam bertolak dari Jakarta menuju Amman, Jordania, untuk melakukan aklimatisasi. Timnas dipimpin langsung pelatih kepala, Wm Rijsbergen. Semoga sukses Timnas!
Kini, Timnas cukup mengalami kemajuan diberbagai lini setelah dipoles oleh Wim. Meskipun sebelumnya saat dibawah kepelatihan Riedl nampak ada sedikit perbedaan, yaitu peningkatan kondisi fisik pemain yang lebih baik saat digenjot oleh Wim. Meskipun menunjukkan grafik yang cukup baik sejak pertandingan melawan U23 dengan hasil imbang kemudian menang 4-1 atas Palestina, saya cukup khawatir dengan lini depan yang masih pincang oleh ketidakhadiran Boas. Tetapi melihat pertandingan kemarin ketidakhadiran Boas tidaklah terlalu berpengaruh, dimana Gonzales disandingkan dengan BP di depan. Hanya saja menurut saya kekurangnya masih terdapat pada kekurang sabaran Gonzales yang sering terjebak Offside.
Pola serang dengan umpan panjang masih terlihat kurang maksimal namun bloking -bloking pendek dari Gonzales dari umpan pendek cukup bagus sehingga bola muntah bisa dimanfaatkan oleh Bambang Pamungkas atau Bachdim yang harus rajin menyokong serang meski posisinya di sayap.
Salut untuk Haryono, yang berjibaku begitu keras hingga dapat menyamakan kedudukan menjadi 1-1 sekaligus melecut motivasi pemain lain untuk memborbardir pertahanan Palestina. Meski diakui, Posisi Palestina dalam urutan FIFA memang dibawah Indonesia, tetapi daya ungkit serangan Palestina cukup terasa di babak pertama dan awal babak kedua.Haryono, sebaiknya tetap bermain dengan karakternya sehingga daya juang dan jelajahnya dalam lapangan tetap bisa membloking serangan lawan.Saya pikir Wim telah berpikir brilliant dengan memanggil pemain ini, sehingga kekurangan Bustomi kelak bisa didampingi pria berambut gondrong ini.
Melawan Iran, menurut beberapa sumber yang saya baca, FIFA telah menugaskan wasit asal Jepang dan Uni Emirat Arab akan memimpin dua laga di Grup E putaran tiga Pra Piala Dunia 2014 zona Asia pada 2 September nanti. Duel Iran melawan Indonesia di Teheran akan dipimpin Masaaki Toma Iemoto. Masaaki akan dibantu Akane Yagi dan Hideaki Nishio. Masaaki adalah Wasit yang pernah memimpin pertandingan Piala AFF ketika Malaysia vs Indonesia dan Indonesia kalah 3-0 saat itu di Bukit Jalil. Ditenggarai Masaaki sudah memimpin 27 laga berskala internasional. Semoga para pemain kita bisa bermain maksimal dibawah kepemimpinan wasit asal Jepang ini.
Melawan Iran, kita jangan terlalu pesimis. Meski skuad Iran kini dihuni sejumlah pemain yang berlaga di kompetisi elit Eropa. Sebut saja Javad Nekounam dan Masoud Shojaei yang bermain di Osasuna (Liga Spanyol), serta Ashkan Dejagah (VfL Wolfsburg Jerman), namun grafik menunjukkan bahwa kita hanya kalah oleh Iran dengan skor tipis. Ini sebuah tanda bahwa Timnas Indonesia memiliki kans yang cukup baik untuk memberikan perlawanan meski seri atau bahkan menang tipis di Iran, misal O-1. Iran saat ini memiliki kekuatan yang tidak terlalu merata dibeberapa lini, sehingga kehebatannya tidak terlalu baik seperti beberapa tahun lalu.

Jika mengamati kekuatan Timnas saat ini, saya cukup optimis bila Timnas bisa meladeni permainan Iran yang disebut-sebut beberapa pengamat top indonesia tidak jauh dengan Palestina, Qatar ataupun Yordania. Saya pikir jika pemain bermain disiplin dan menyadari bahwa setiap laga sangat berharga untuk dimenangkan maka ini akan menjadi pemicu bagi pemain untuk bermain maksimal. Maka tidaklah mungkin kini permainan Timnas Indonesia cukup menjanjikan kemenangan. Semoga saja. Perlu diingat bahwa ini adalah salah satu peluang mengharumkan nama bangsa di ajang internasional. Tim Garuda sudah saatnya mengepakkan sayap di ajang internasional sekelas perhelatan Piala Dunia. Bravo Tim Garuda!

Neng Rara sekeluarga, MENGUCAPKAN :
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1432 H
MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN


gbr.copas dari : irwan.net

salam

Rabu, 04 Mei 2011

Hikmah di balik Lupa

Assalamualaikum..
Suatu saat ditempat kerja saya ada kegiatan "ngaliwet ". Ngaliwet artinya adalah memasak nasi liwet. Dan Nasi Liwet adalah nasi yang hanya ditanak sekali (tanpa dikukus lagi) dengan dicampur dengan rempah-rempah yang membuat nasi lebih beraroma dan enak. Kegiatan ini dilakukan selain untuk menjaga semakin kokohnya rasa persatuan dan persaudaraan antar sesama tim kerja, juga melepas stress kerjaan. Dari bincang-cincang saya dengan beberapa teman junior, acara ini menjadi sebuah wahana untuk bisa dekat dengan "senior". hehehe..
Konon ngaliwet ini adalah salah satu budaya masyarakat Sunda. Entahlah, saya kurang paham tentang itu. (tapi ini jadi catatan saya untuk mengetahui lebih dalam, kegiatan ngaliwet dengan budaya Sunda). Saya tidak akan ngobrol banyak tentang acara ngaliwetnya, tetapi hanya ingin mengupas ketelodoran saya.
Begini, ketika nasi liwet sudah sebentar lagi masak, saya bersama seorang teman hendak membeli teman makan nasi liwet ke pasar. Kala itu saya,pergi ke pasar dan mampir sebentar ke ATM. Saya mengambil uang sedikit, dan kemudian meninggalkan mesin ATM dengan tergesa-gesa dan hualllaaaahhhh..kartu ATM saya ketinggalan. Saya belum menyadarinya, karena begitu tergesa hingga benar-benar lupa.
Akhirnya, saya mendapatkan teman nasi liwet yang akan dibeli, dan kembali ke kantor dengan tengtengan belanjaan dari pasar. Hingga akhirnya,nasi liwet masak kami makan liwet bersama dengan nikmat. Alhamdulillah.
Selesai makan nasi liwet bersama, lega rasanya. Perut kenyang,kami kembali bekerja hingga akhirnya pulang. Malampun datang, saya belum sadar bahwa kartu ATM tidak ada digengaman. Malam itu saya tidur pulas, karena mungkin kecapaian.
Subuh datang, kumandang adzan begitu indah mengalun mengajak menunaikan ibadah shalat subuh. Saya bersujud, menumpahkan segala keluh kesah kepada Allah. Meminta berkah dan pertolongan setiap saat bagi saya dan keluarga.
jam 06.00 pagi, seorang teman sms.," Neng, jangan lupa surat keterangan bank, hari ini harus selesai,". Jakarta menunggu siang ini.,". Saya menjawab singkat saja. ,"Ya,'.
jam 08.00 pagi saya menuju bank hendak membuat surat keterangan bank dan membawa buku tabungan.Setelah menyampaikan kebutuhan saya kepada petugas bank kalau saya akan membuat Surat Keterangan Bank.
Petugas Bank :," Oh iya, mohon maaf bisa saya lihat buku tabungannya ?,"
Saya : ," ini Bu,". seraya memberikan buku tabungannya,".
Petugas bank :," mbak, sudah punya kartu ATM ?,'
Saya : ," Sudah , ada di dompet saya,", seraya mengambil dompet dan mengeluarkan isinya. setelah beberapa menit, saya berpikir. Ternyata Kartu ATM saya tidak ada sama sekali. ," Kok enggak ada ?,".," Kemarin ada kok bu !,".
Petugas bank, tersenyum. ," Inikah kartu ATM mbak," sambil menyodorkan kartu ATM saya.
Saya : Lho, kok ada di Ibu, kenapa bisa ?. Saya tak habis pikir dan belum sadar kalau kartu tersebut ketinggalan di mesin ATM.
Petugas bank : ," kemarin,satpam kantor kami menemukannya di mesin ATM yang ada di depan kantor bank ini,". Ini mbak. lain kali, jangan tergesa-gesa dan jangan lupa ya,".
Saya : Ya, bu. Terimakasih.
pada akhirnya surat keterangan bank saya selesai.
Saya sangat berterimakasih atas kejujuran orang menemukan kartu ATM saya ini. Mungkin jika ditemukan oleh orang yang tidak jujur, bisa dimanfaatkan dan apalah jadinya. Dan yang paling penting, saya sangat bersyukur. Allah SWT memberikan hikmah lupa pada saya, hingga bisa menikmati nasi liwet dengan leluasa, tidur dengan nyenyak tanpa ingat sama sekali pada kartu ATM yang ketinggalan dan mungkin saja hilang diambil orang. Subhanallah, begitu mudah Allah mengatur hidup mahluknya. Dialah yang Maha Kuasa, Yang Memiliki kerajaan di langit dan di bumi. Allahu Akbar.
terimaksih ya Allah.

O ya, diakhir tulisan ini saya hendak memberikan award bagi sahabat saya.

Ini Award yang pertama saya berikan, yaitu kepada Bunda Nadya, Rumah Hijau dan Dunia Indah. Mereka saya temukan tanpa sengaja, kami pernah berteman lama. Semoga keberkahan senantiasa menyertai keluarga mereka. Amiin.
salam

Selasa, 26 April 2011

Post Lagi

Bismillahirrahmanirrahim...
Lama ga nengok, rumah sederhana ini. Hingga beberapa pekan ga sempat saya buka. Bukannya lupa, tapi memang ga sempat karena ada kesibukan yang menyita perhatian. Entah itu urusan pekerjaan, pribadi maupun urusan keluarga. Tapi Alhamdulilllah saat ini saya sehat wal afiat. Ingin sekali blogwalking ke teman-teman yang biasa saya datangi.
halo, apa kabar semuanya ? semoga anda sehat selalu.
Sekedar update status saja di rumah ini.
Mohon maaf ya belum bisa berkunjung seperti biasa.
trims.
salam

Selasa, 08 Februari 2011

Jual Beli dengan Saudara

assalamualaikum...
senang sekali bisa kembali corat coret disini. Beberapa waktu lalu saya sempat pulang kampung ke Tasikmalaya. Saya bertemu Ibu, Bapak dan beberapa Saudara yang Alhamdulillah masih sehat walafiat. Semoga keberkahan selalu terlimpah pada mereka.Amin.
Ketika pulang, ada saudara yang menawarkan sebidang tanah miliknya. Tidak terlalu luas sih, dia seolah sangat ingin saya membeli tanah tersebut. Namanya jual beli tanah, saya paling tidak mengerti, sehingga semuanya saya serahkan kepada orang tua. Disamping, tidak mengerti pasaran harga jual tanah saya juga sebenarnya kurang tertarik untuk menyimpan sejumlah uang dengan cara membeli tanah.
Sementara orang tua memberikan saran bahwa, membeli tanah ibarat menabung dan harga jualnya tidak akan pernah turun dari tahun ke tahun. Bahkan harganya akan terus meningkat. (hahahaa...juragan tanah!)
Tawar menawar pun berlangsung, antara orang tua saya dengan sang pemilik tanah (yang memang masih saudara). Namanya dengan saudara, ya kita kadang susah bila menawar terlalu rendah rasanya kurang enak, kemudian bila tidak jadi dibelipun rasanya kurang enak. Saya belum memutuskan apapun. Sang pemilik tanah, sering menghubungi saya untuk kepastiannya. Saya belum memutuskan karena memang belum mempunyai niat bulat untuk membeli tanah tersebut. Akhirnya bingung. hehehe...
Sang pemilik tanah sangat ingin tanah tersebut "jatuh" pada saya, sementara harga yang ditawarkan belum sesuai dengan kehendak orang tua dan niat saya belum bulat untuk membelinya. Sang pemilik tanah beranggapan, jika dibeli oleh saya, ia akan merasa tenang karena merasa masih satu keturunan dan masih saudara.
Memang sulit juga, jual beli dengan saudara.

Adakah anda pernah memiliki pengalaman serupa ?

salam buat semua teman-teman blogger
semoga sehat selalu

Senin, 17 Januari 2011

Sebuah Pagi di Pantai Pelabuhan Ratu Sukabumi

Beberapa gambar kenangan saya ketika berkunjung ke pantai Pelabuhan Ratu. Saya masih ingat, gambar ini diambil dengan Handphone sederhana dengan pengaturan resolusi gambar yang tidak terlalu besar.

"Jejak yang tertinggal"


"Dari tanah kita berasal dan akan kembali ke tanah "


"Tertinggal empu-nya". Maaf bukan ngiklan.


"pulang bertangan hampa"