Selasa, 25 Mei 2010

Bangkai Becak

Perahuku terbalik.Kutemukan bangkai becak beserta plat nomornya. 29-05-2010!


postingan ini dalam rangka memeriahkan kontes fiksi mini di http://akubunda.wordpress.com/2010/05/16/wi3nda di blognya bunda wi3nda

Kamis, 20 Mei 2010

Perencanaan PLS (PNF) dalam Pembangunan Masyrakat

Perencanaan merupakan titik awal dari sebuah proses pelaksanaan program. Perencanaan memiliki peran penting dalam penentuan keberhasilan sebuah pelaksanaan program. Perencanaan, merupakan bagian dari bagian proses manajemen dimana didalam proses manajemen terdapat dungsi pelaksanaan, pengorganisasian, penggerakkan, pembinaan, penilaian dan pengembangan”.
Penyelenggaraan pendidikan luar sekolah tak lepas dari konsep manajemen, dimana didalamnya terdapat komponen perencanaan. Seperti ditekankan oleh Djudju Sudjana (2000 : 56) , Penyelenggaraan manajemen PLS, :”…manajemen pendidikan luar sekolah terdiri atas enam fungsi yang berurutan. Ke enam fungsi tersebut adalah perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan, pembinaan, penilaian dan pengembangan”. Waterson (1965) mengemukakan bahwa pada hakekatnya perencanaan merupakan usaha sadar,terorganisasi, dan terus menerus dilakukan untuk memilih alternatif yang terbaik dari sejumlah alternatif tindakan guna mencapai tujuan. Perencanaan bukan kegiatan yang tersendiri melainkan merupakan suatu bagian dari proses pengambilan keputusan yang kompleks.
Fungsi dari perencanaan Pendidikan Luar Sekolah dalam pembangunan masyarakat adalah : 1) Menyusun rangkaian tindakan penyelengaraan PLS yang sistematis dalam mencapai tujuan organisasi dan lembaga pendidikan,2) Upaya untuk mengoptimalkan penggunaan sumber-sumber yang terbatas secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Karateristik perencanaan PLS :1) model untuk menetapkan tahapan tindakan yang spesifik untuk mencapai tujuan, 2) berorientasi pada perubahan dari kondisi sekarang ke kondisi yang diharapkan oleh masyarakat atau warga belajar, 3) melibatkan seluruh warga belajar dan orang-orang tertentu ke dalam proses perubahan untuk mencapai kondisi yang diharapkan, 4) memberikan arah kapan suatu tindakan akan dilakukan, siapa akan bertanggung jawab apa, 5) disusun dengan mempertimbangkan semua faktor yang ada, seperti potensi yang ada, tingkat keberhasilan yang mungkin dicapai, faktor pendukung dan faktor penghambat serta berbagai resiko yang akan terjadi dengan tindakan yang akan dilakukan tersebut., 6) harus mempertimbangkan dan menentukan prioritas tindakan yang harus dilakukan, 7) titik awal untuk melakukan pengorganisasian, penggerakan, pembinaan, penilaian, dan pengembangan.
Jenis perencanaan di antaranya adalah : 1) Perencanaan alokatif. 2). Perencanaan Inovatif; dan 3). Perencanaan Strategis, sedangkan Prinsip dalam penyusunan perencanaan PLS adalah : 1) disusun berdasarkan kesepakatan, kebijakan, kepentingan dan ke butuhan pihak yang ingin dipenuhi (misalnya pihak masyarakat), 2) mempertimbangkan perencanaan yang sudah ada, supaya berkesinambungan, 3) harus berorientasi pada pemanfaatan bahan-bahan dan potensi-potensi yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. 4) dilaksanakan secara menyeluruh yang mempertimbangkan semua faktor yang akan mempengaruhi pelaksanaan program PLS, seperti : faktor masukan, faktor proses, keluaran, dan dampak yang diharapkan. Tahapan penting yang perlu dilakukan dalam proses penyusunan perencanaan adalah sebagai berikut : 1) Tahap persiapan sebelum melaksanakan perencanaan, 2) Tahap pelaksanaan penyusunan perencanaan.
Pembangunan merupakan usaha-usaha yang terencana untuk menghasilkan sebuah perubahan ke arah yang lebih baik. Sejalan dengan itu, pembangunan menurut Pudjiwati , adalah perubahan susunan dan pola hidup masyarakat, yang di dalamnya terjadi perubahan cara pikir, sikap, dan perubahan kebiasaan hidup dalam menghadapi masa depan yang lebih baik. PLS dirancang dari kebutuhan masyarakat dan berlangsung ditengah-tengah masyarakat tanpa membatasi usia dan jenis kelamin. Karena berangkat dari kebutuhan masyarakat yang selalu berubah dan berlangsung dalam masyarakat yang memiliki keragaman karakteristik, maka isi programnya selalu mengarah pada fleksibilitas. Artinya isi program disesuaikan dengan kondisi kebutuhan masyarakat yang memerlukannya.
Perencanaan pendidikan luar sekolah dalam pembangunan harus memiliki ciri khas, diantaranya : memiliki sifat empowerman, yang bisa merubah posisi mereka dari objek pembangunan menjadi subjek dan pelaku utama proses pembangunan masyarakat. Sebelumnya masyarakat hanya sebagai objek pelaksanaan perencanaan yang disusun oleh pemerintah atau pihak luar. Seharusnya masyarakat berubah menjadi subjek dan memiliki peran utama dalam penyusuan perencanaan sesuai dengan kebutuhan hidupnya. Masyarakatlah yang lebih tahu apa yang dibutuhkan untuk membangun wilayahnya. Keterlibatan masyarakat dalam pembangunan ini sangat penting sebab akan pembangunan di negara berkembang memiliki ciri adanya keterlibatan masyarakat yang optimal didalamnya.
Secara Khusus, beberapa langkah yang harus ditempuh dalam kerangka perencanaan PLS dalam pembangunan masyarakat, yaitu :
1.Melakukan Studi Kelayakan.
Studi kelayakan ini dimaksudkan untuk melihat kondisi daerah yang akan dijadikan sebagai lokasi sasaran. Aspek yang perlu mendapat perhatian antara lain :
a.Tingkat penghidupan masyarakat
b.Sarana pendidikan yang ada.
c.Sumber mata pencaharian penduduk
d.Potensi alam dan lingkungannya
e.Kesehatan lingkungan (gizi, kondisi rumah dll.)
f.Tata cara hidup bersama, adat istiadat, kebiasaan dll.
g.Sarana peribadatan dan kegiatan-kegiatan keagamaan.
h.Sifat khas masyarakat yang menonjol.
2.Analisis Studi Kelayakan
Hasil analisis studi kelayakan ini, memberi gambaran situasi atau keadaan lokasi menurut aspek-aspek yang diteliti. Selanjutnay dapat disusun alternatif-alternatif sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
3.Menetapkan Daerah Pengembangan
Hasil analisis dan alternatif-alternatif yang tersedia, dapatlah ditentukan lokasi sasaran yang dapat dijadikan sebagai lokasi binaan.
4.Merumuskan Tujuan.
Setelah menetapkan lokasi sasaran, maka perlu merumuskan tujuan yang ingin dicapai dalam pengembangan PLS.
5.Menentukan populasi sasaran
Deskripsi yang tepat mengenai populasi sasaran sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan suatu perencanaan.
Ada 3 hal yang perlu mendapat perhatian antara lain :
a.Motivasi, kecenderungan dan minat peserta.
b.Kegairahan dan kemampuan peserta
c.Harapan-harapan dan cita-cita.
6.Mengidentifikasi Kebutuhan Belajar
Kebutuhan belajar sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan belajar. Yang berkaitan dengan hal ini:
a.Apa yang ingin diketahui / dipelajari
b.Sumber-sumber belajar yang dapat mendukung kebutuhan belajar masyarakat.
c.Kebutuhan belajar yang belum terungkapkan.
d.Mempertemukan kebutuhan belajar dan sumber belajar.
7.Merencanakan Penyampaian yang Tepat
Ada beberapa bentuk sistem penyampaian yang dapat digunakan dalam pengembangan program PLS :
a.Siaran pendidikan melalui radio dan televisi
b.Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
c.Sistem Belajar Jarakn Jauh
d.Buku-buku Paket dan rekaman penjelasannya.
e.Ceramah-ceramah regiuler
f.Taman Bacaan Masyarakat
g.Pameraan-pameran Pendidikan.
8.Menetapkan Tugas-Tugas Pengembangan dan Pelaksanaan Kegiatan.
Melalui diskusi bersama-sama dengan para peserta dan tokoh-tokoh masyarakat, maka dapat ditetapkan :
a.Tempat dan waktu belajar
b.Bahan belajar dan alat-alatnya
c.Cara penyajian bahan
d.Jumlah peserta
e.Nara sumber dll.
9.Melatih Calon-Calon Pelatih
Untuk keberlanjutan program PLS ini, perlu dilakukan pelatihan bagi tenaga setempat dalam beberapa jenis pengetahuan dan keterampilan yang memang diperlukan. Dalam hal ini perlu diidentifikasi tenaga-tenaga yang dapat dilayih sebagai calon pelatih.
10.Pelaksanaan Kegiatan.
Apa yang telah direncanakan, kini saatnya dilaksanakan. Mungkin saja dapat terjadi perubahan-perubahan yanag diperlukan bilamana kenyataan lapangan ada sesuatu yang sulit untuk dilaksanakan.
11.Evaluasi Program.
Evaluasi yang dimaksudkan disini adalah kegiatan untuk menilai pencapaian tujuan program sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Disamping itu pula dengan evaluasi dapat dilakukan untuk penyempurnaan program setelah mengetahui apa yang harus disempurnakan dan bagaimana menyempurnakannya.

sumber tambahan : Arman Abdul Rohman (2007)

Pustaka :

1.Sudjana S, 2004. Manajemen Program Pendidikan Untuk Pendidikan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia.
2.Combs. H. Philip. 1974. Memerangi kemiskinan di Pedesaan Melalui Pendidikan Non – Formal. CV. Rajawali. Jakarta.
3.Kasim Iskandar. 2005. Manajemen Perubahan. Alfabeta. Bandung.
4.Faisal, Sanafiah. 1981. Pendidikan Luar Sekolah di dalam Sistem Pendidikan dan Pembangunan Nasional.
5.Joesoef, Soelaiman. 1986. Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah. Bumi Akasara. Jakarta.
6.Anonim. 2006. Undang-undang Republik Indonesia Nomor. 20 Tahun 2003. Fokus Media.
7.Owens, Edgar dan Shaw, Robert. 1980. Pembangunan Ditinjau Kembali untuk Menjembatani Gap Antara Pemerintah dan Rakyat. Gajah Mada Universitas Press. Yogyakarta.
8.Soerjani, Moh Cs.1987. Lingkungan : Sumber daya Alam dan Kependudukan dalam Pembangunan. Universitas Indonesia Press. Jakarta.
9.Sastradipoera, Komarudin. 2006. Strategi Pembangunan Sumber Daya Berbasis Pendidikan Kebudayaan. Kappa-Sigma Bandung.
10.Korten DC. 1988. Pembangunan Berdimensi Kerakyatan. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.
11.Pudjiwati. 1985. Sosiologi Pembangunan. Pasca Sarjana IKIP Jakarta.
12.Russ Dilt. 1990. Belajar Dari Pengalaman. P3M.

Selasa, 18 Mei 2010

Gempa!!!!

Subhanallah...
Gempa!!!!, tepat pada pukul tujuh malam. Ketika blogwalking ke blognya kang eNes, tiba-tiba meja kerja ku bergoyang. Segelas kopi pahit yang tergeletak di mejaku bergoyang, entah berapa kekuatannya. terjadi goyangan, hingga tembok ruangan kerja terdengar berderak-derak. Upss!..untung aku segera lari blingsatan menuju ke luar ruangan, hingga lupa tak pakai sepatu sama sekali,..kutinggalkan Blognya Kang eNes, email dan facebook yang masih on line, printer yang masih menghamburkan dokumen pekerjaan..
Ketika di luar, gempa masih terasa..
Iiihh ngeri banget. Alhamdulillah tidak terdapat kerusakan dan saya baik-baik saja.
terima kasih ya Allah...
salam

Senin, 17 Mei 2010

HARI INI SAKIT KEPALA (: Lomba Menulis Puisi Sang Cerpenis Bercerita)

HARI INI SAKIT KEPALA

Hari ini sakit kepala,
Urusan ini , itu,.. tak jua reda
Hari ini tiba giliran bersua pak kepala
Hari ini pula aku giliran di cerca
" anda banyak salah dan noda!" seru pak kepala.

Akh, hanya urusan tak seberapa
Selembar surat cinta,
Kutemukan di meja kepala
Aku baca,
Curahan cinta, selingkuhan pak kepala

Tak sengaja
Surat cinta terbawa
Terselip di kebaya yang dipesan istri kepala
Amboii..ia murka!

Hari ini sakit kepala,
Misua, tiba-tiba mencerca
Ada surat cinta di tas kerja yang kubawa!

puisi ini saya coba ikutkan ke dalam lomba puisi yang di adakan oleh :

http://just-fatamorgana.blogspot.com

dan
http://vixxio.com


jika dapat nominasi saya berharap dapat Novel berjudul Zizi: Saksi Bulan Madu karya Lusiwulan

Terimakasih mbak,
salam

Rabu, 05 Mei 2010

Paket C Kejuruan, menjelang "Mergernya Pendidikan Kesetaraan"



Bismillahirahmanirrahim...
Saya terlambat memposting tulisan ini.
Paket C Kejuruan. Ya, Paket C Kejuruan diluncurkan melalui Permendiknas Nomor 36 tahun 2009 tentang Program Paket C kejuruan yang bisa dijadikan landasan hukum atau acuan untuk menyelenggarakan Program Paket C Kejuruan. (Pedoman penyelenggaraan program Paket C Kejuruan-nya pun sudah terbit, awal januari 2010, yang disusun oleh Direktorat Pendidikan Kesetaraan Dirjen PNFI Kemendiknas).

Paket C Umum dan Paket C Kejuruan
Penyelenggaraan Pendidikan di Indonesia dilakukan melalui jalur pendidikan formal, non formal dan Informal. Paket C Umum dan Paket C Kejuruan, sama-sama merupakan salah satu bagian Program Pendidikan Kesetaraan selain paket A dan B. Program Pendidikan kesetaraan adalah bagian dari Pendidikan Non Formal hal ini tercantum di bagian kelima pasal 26 ayat 3 ( Pendidikan Non Formal sebelumnya Pendidikan Luar Sekolah /PLS di UU no 2 tahun 1989 UU Sisdiknas). Berbicara tentang ini, kita harus berbalik dulu tentang Paket C itu sendiri. Program paket C adalah program pendidikan menengah melalui jalur pendidikan non formal yang mempunyai hal eligibilitas yang setara dengan SMA/MA.Program ini di sebut program Paket C Umum.
Program paket C Kejuruan merupakan pendidikan non formal yang setara SMK/MK, dengan penekanan pada penguasaan bidang keahlian kejuruan dan pengembangan sikap dan kepribadian peserta didik agar menjadi mandiri.
Pengembangan Paket C Kejuruan, dilakukan bukan hanya untuk memberikan layanan hak masyarakat akan pendidikan tetapi juga untuk mengembangkan keterampilan kerja untuk memenuhi pendidikan kecakapan hidup (keterampilan) setara dengan SMK. Menurut data Depdiknas, minat masyarakat mengikuti Paket C dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Tahun 2004 saja peserta didik paket C sebanyak 84.593 orang dan pada tahun 2008, meningkat menjadi 606.310 orang.
Program Paket C kejuruan mencoba menjawab tangtangan adanya tingkat pengangguran sebesar 8,5 %, dan jumlah angkatan kerja di Indonesia yang mencapai 111,48 juta orang (data BPS tahun 2008, dalam pedoman penyelenggaraan program paket C kejuruan). Melihat data tersebut berarti diperlukan tenaga-tenaga yang mempunyai keahlian untuk mengatasi problema tersebut.

Implementasi
Pelaksanaan model paket C kejuruan di lapangan pun sudah mulai dikembangkan, seperti pengembangan model yang dilakukan oleh kajian kesetaraan di BPPNFI Regional I Medan, model Paket C bidang TKIJ oleh BPKB DI Yogyakarta yang akan dimulai bulan Juli 2010 ini. tercatat UN paket C Kejuruan pertama kali dilaksnakan bulan november 2009 (gelombang kedua).
Program paket C Kejuruan, meski sudah dirintis sejak 2009 tetapi dilapangan masih terbilang baru bagi dinas pendidikan di daerah, para penyelenggara program PNF serta lembaga masyarakat penyelenggara pendidikan. Program paket C umum saja, implementasinya masih menemui kendala dan anggapan masyarakat bahwa Paket C hanya sebatas juru selamat saja bagi siswa pendidikan formal yang tidak lulus UN. ("meski saya melihat sah-sah saja").
Paket C Kejuruan dilakukan untuk memperluas akses pendidikan menengah dengan mutu yang baik melalui jalur pendidikan non formal dan memenuhi kebutuhan belajar masyarakat untuk bekal meningkatkan kualitas hidupnya. Semoga saja Paket C Kejuruan bisa diimplementasikan ke depannya menjadi lebih merata bagi siapapun, tidak hanya menampung siswa SMK yang yang tidak lulus UN, tetapi juga bagi mereka yang membutuhkan peningkatan kualitas hidupnya, dimanapun mereka berada di negeri ini.

Merger ke Dirjen Mandikdasmen
Pertengah April, terdengar kabar tentang "merger"nya pengelolaan pendidikan kesetaraan yang tadinya menjadi garapan Direktorat Pendidikan Kesetaraan Dirjen PNFI ke Dirjen Mandikdasmen (Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah ), cukup mengejutkan saya, sebab Mandikdasmen adalah jalur pendidikan formal. ("atau mungkin kacamta saya terlalu pendek daya lihatnya").
Selama ini pengelolaan pendidikan kesetaraan (Paket A,B, dan C) dikelola oleh Dirjen Pendidikan Non Formal dan Informal. Tentang perangkat dan payung hukumnya memang tidak berubah, tetapi manajemennya yang berubah, begitulah sementara sedikit deskripsi tentang berita "merger" tersebut. Saya kurang paham seperti apa, naskah akademik yang melatarbelakangi merger ini. Dari segi konseptual PLS, disebutkan bahwa pendidikan kesetaraan merupakan salah satu program pendidikan non formal yang diberikan untuk melayani warga masyarakat yang terkendala dan tidak terlayani pendidikan dasar dan menengah di pendidikan formal dan karena memiliki berbagai keterbatasan seperti faktor waktu,ekonomi, pekerjaan, geografis, soaial/hukum dan keyakinan.


Dalam penjelasan pasal 17 dan 18 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dikatakan bahwa pendidikan yang sederajat dengan SD/MI adalah paket A, yang sederajat dengan SMP/MTS adalah paket B, dan pendidikan yang sedarajat dengan SMA/MA/SMK adalah PAket C. Dilihat dari segi sasaran memang sedikit berbeda, Paket A, B, dan C berfilosofis memberikan layanan bagi masyarakat usia sekolah dan dewasa yang masih ingin meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dan terbentur berbagai keterbatasan berbagai faktor yang disebutkan diatas.
Atau mungkin karena pendidikan kesetaraan menggarap pendidikan dasar dan menengah maka kemudian di satupintukan pengelolaannya di Dirjen Mandikdasmen. Begitupun Paket C Kejuruan sebagai bagian dari pendidikan kesetaraan , ke depan akan digarap oleh Dirjen Mandikdasmen. Kita tunggu saja jadi atau tidaknya, di bulan Juni dan Juli 2010. Ah, bagi saya siapapun yang menggarapnya, yang penting masyarakat tetap terlayani pendidikannya.
Hak memperoleh pendidikan bagi masyarakat adalah sebuah hak azasi,tetap harus diupayakan pelayanan dan peningkatan kualitasnya oleh pemerintah pusat, dengan partisipasi optimal dari daerah dan masyarakat.
Jangan ada diskriminatif pendidikan.
Selamat Hari Pendidikan, Indonesia...

sumber tambahan :
Pedoman penyelenggaraan Program Paket C Kejuruan : Dir.Pend.Kesetaraan Dirjen PNFI
Kemendiknas 2010
Acuan Pelaksanaan dan Pembelajaran Pend. Kesetaraan Program Paket A, B, c Dir. Kesetaraan Dirjen PNFI Depdiknas
www.Depdiknas.go.id

Senin, 03 Mei 2010

Posting Juga Akhirnya..


Bismillahirahmanirrahim..
Akhirnya posting juga malam ini. Setelah hampir setengah bulan saya ga nengok rumah ini, sudah berdebu dan sedikit suram. Ah maafkan aku, rumahku..
Halo teman-teman semua, sehatkan ?

Di pertengahan April hingga awal mei ini, beberapa kegiatan kantor cukup menyedot perhatianku, ditambah beberapa pertandingan bola (Liga Champions, Premier League, Indonesian Super League /Liga Djarum ) juga meminta aku berpaling sebentar dan meninggalkan rumah ini.
Pertama
Mungkin Allah belum mentakdirkan saya corat-coret di blog ini
Kedua :
Kemenangan Bayern Muenchen, masuk final Liga Champions semakin menarik perhatianku atas sepak terjangnya di ajang sepakbola paling bergengsi di dunia
Ketiga
Liverpool saat ini tersungkur hingga tidak berpeluang diposisi 4 di Premier League dan gagal masuk Liga Champions tahun depan (setelah dipukul chelsea 0-2 di Anfiled)
Keempat
Hasil Seri Persib vs Persipura, semakin menekan posisi persib untuk tidak bisa merangseg naik ke posisi 3, 2 bahkan 1 di liga ISL (Liga Domestik.
Kelima
Akhir April dan awal Mei ini sedang blepotan tugas sekolah dan pekerjaan (susah juga ya ngaturnya.
My Blog, maafkan saya ya?
Tadinya mau nulis banyak ttg "Bayern yang perkasa di Champions League", "Liverpool yang terpuruk di Liga Inggris", dan "Persib yang kehilangan Jaya Hartono". nanti saja ah...
Teman-teman yang biasa berkunjung, juga belum sempat saya kunjungi lagi. InsaAllah dalam waktu dekat saya akan datang.

Akhir April saya berkesempatan ke Surabaya, dan mampir di Suramadu sebentar. Nah..ada gambarnya tuh dikit..
Salam untuk semua