Rabu, 20 Januari 2010

Kemanakah engkau malam itu sayang ?

Kemanakah engkau pergi malam itu, sayang?

Lupakah Engkau, ketika bulan menyinari pertemuan kita?
Lupakah Engkau, ketika angin berbisik mewarnai rayuanmu saat itu?

Kemanakah Engkau pergi malam itu, sayang?

Masih ingatkah ketika rintik hujan menyelimuti tubuh kita di senja yang temaram?
masih ingatkah, sayang?

Sayang, kenapa tidak menjawab?
Mungkinkah engkau sudah berpaling?

Ah..Engkau manusia. Aku menyadarinya.
Maafkan aku...

Senin, 18 Januari 2010

Bertemu Ibu dan Bapak

Alhamdulillah..
Bertemu dengan Ibu dan Bapak adalah sesuatu yang sangat membahagiakan sekali, setelah hampir 4 minggu meninggalkan mereka karena beberapa kesibukan di kantor dan tugas -tugas kuliah, akhirnya saya bisa silaturahmi bertemu mereka.
Tak lupa, membawa sedikit oleh-oleh untuk Ibu dan Bapak. Sebuah selimut baru kubawakan untuk mereka, sekeranjang buah-buahan, dan beberapa makanan kesukaan ibu dan Bapak. Ibu nampak berkaca ketika bertemu, mungkin kerinduannya sudah memuncak.
Bapak nampak gembira sekali, aku bisa menyalami dan mencium tangannya sambil bermohon doa. Kami terlarut dalam kerinduan antara anak, ibu dan bapak. Setelah meluapkan kerinduan, kami makan bersama. Ibu memasak masakan khasnya, spesial untukku. Menjelang sore, seperti biasa saya menyempatkan memancing ikan mujair di kolam di seberang rumah.
eh..strike dan strike terus..lho heheheh..
si ikan mujair memang sudah rindu juga denganku rupanya..
seember ikan mujair kubawa pulang,
terima kasih Ibu, Bapak. Memiliki mereka, mengasihi mereka sangat membahagiakan sekali.
Salam

Senin, 11 Januari 2010

Benturan antar Peradaban....

Assalamualaikum..
Halo semua, sehat -sehat kah teman-temen? Mudah-mudahan ada dalam lindungan Tuhan Yang Maha Kuasa. Semoga keindahan malam ini selalu menemani istirahat kita, meski agak larut saya mencoba menulis tentang sebuah kepenasaran saya tentang " Konsepsi Peradaban, kebudayaan dan peradaban sebagai dampak globalisasi". Apalagi adanya pendapat dari Samuel P Huntington, tentang benturan antar peradaban makin membuat saya penasaran . Terus tersang saya belum membaca buku The Clash Of Civilization and The Making Order, New York ; 1996, Simon and Schuster dari Samuel P Huntington. ( he..he..he..ketinggalan jaman neng..
Menurut Wikipedia Indonesia, Peradaban sendiri memiliki arti dalam kaitannya dengan kehidupan manusia. Dalam sebuah peradaban tidak akan dilepaskan dari tiga faktor yang menjadi tonggak berdirnya peradaban yaitu sistem ekonomi, pengetahuan dan teknologi. Dalam bahasa Arab, peradaban disbut juga dengan "Al -tamaddun" berasal dari kata madana yang berati membangun (bana) dan mendiami ( mashara), tamaddun berarti proses pembentukan kota atau pembentukan masyarakat agar menjadi menjadi masyarakat yang hidupnya menetap. Berarti orientasinya sama dengan yaitu kebudayaan yang maju.
Menurut Siti Maryam dkk, peradaban seringkali diberi arti yang sama dengan kebudayaan, akan tetapi dalam bahasa Inggrisnya kedua istilah tersebut yaitu civilization untuk peradaban dan culture untuk kebudayaan.
Taqiyuddin an Nabhani, menjelaskan subtsnasi peradaban pada pada tingkat abstraksinya yang tertinggi, sebab terdapat faktor-faktor empirik yang konkret seperti lokasi geografis dan ciri-ciri fisik peradaban.
Mengenai benturan peradaban sebagai dampak globalisasi, dikatakan bahwa benturan peradaban terjadi ketika globalisasi terjadi. Ada pihak yang memegang teguh local wisdom dan mengabaikan budaya luar ketika globalisasi, ada pihak yang mengadopsi budaya luar ketika globalisasi, dan ada pihak yang mengabaikan budaya luar begitu saja.
Pertanyaan saya adalah ketika globalisasi terjadi di negara kita, apakah benturan peradaban itu terjadi secara mikro pada local wisdom kita dengan budaya luar ? Misalnya ketika :
  • gaya rambut punk muncul,bahasa gaul yang bertebaran...
  • aneka makanan siap saji dikenalkan oleh budaya barat kepada bangsa ini,
  • bentuk-bentuk rumah tradisional kita sudah ditinggalkan dan bentuk-bentuk rumah eropa kemudian dominan muncul dan ditiru dinegara ini,
  • sikap kita sudah tidak peduli pada lingkungan dan budaya sendiri,
  • budaya seks bebas melanda negeri ini hingga angka penderita HIV AIDS menigkat,
  • budaya luhur kita mulai tergerus budaya barat
  • kebiasaan menikah di usia muda
  • budaya konsumerisme dan hedonis yang makin marak
  • melunturnya budaya toleransi dan tolong menolong,
  • makin lemahnya nasionalisme, dan masih banyak lagi..
Itukah benturan peradaban tersebut ?, Ketika Samuel P huntington berbicara bahwa benturan antar peradaban terjadi karena arogansi barat, in oleransi Islam dan fanatisme konfusianisme. Globalisasi telah menyebabkan dua kekuatan yang saling tarik menarik, yang sering di sebut paradoks globalisasi yaitu kekuatan universalisasi dan kekuatan portifikasi.

Ada input untuk topik di atas, teman-teman ?
trims
salam

Senin, 04 Januari 2010

Inikah Cinta itu Tuhan?

Pulang dari puncak Bogor sengaja saja pagi-pagi sekali menuju Bandung. Sekitar jam 4 pagi, aku membesut si merah, merayapi dan mendaki kelokan, tanjakan dan turunan jalanan Puncak- menuju Cipanas kemudian Cianjur. Kumandang Azdan Subuh mengalun indah, ku parkir si merah di mesjid kecil di daerah Cianjur untuk mengambil wudhu dan menunaikan shalat Shubuh. Alhamdulillah di mesjid itu ada kain mukena, hingga aku bisa memakainya. Selesai shalat Subuh, kemudian ku bereskan kain mukena, ketika membereskan kain mukena ada selembar kertas terjatuh. Sebuah tulisan rapi tertulis di kertas berwarna pink tersebut. Saya penasaran lalu membacanya, mungkin milik orang yang telah mampir di mesjid ini menunaikan shalat subuh sebelum aku.

Begini isi tulisan tersebut :

Tanggal 1 Januari, ketika itu aku terjatuh pada pelukan Engkau, Kakang.
Kakang yang selalu hadir dalam mimpiku, satu bulan sebelum tanggal 1 januari. Tanggal 2 Januari, aku sangat tidak mengetahui kondisiku saat itu, semuanya begitu indah.
Tempat kostku yang berantakan begitu indah kelihatannya,
sampai tumpukan sampah di pojok halaman depan rumah kost ku juga begitu indah,
Dunia rasanya begitu luas, bintik jerawat kecil yang tumbuh diwajahku begitu centil menghiasi wajah sumringahku, begitu tenang ketika foto Kakang di tempel di kamar kost-ku.
Ya Tuhan, Apakah memang Kakang adalah jodohku?
selama bulan Desember tahun lalu ia selalu datang menawarkan pesona dan kasih sayangnya ?
menawarkan perhatiannya?, ya perhatian yang berlebihan menurutku. Adakah ia sedang merayuku?
Inikah Cinta itu Tuhan?

Aku tertegun, ungkapan situasi cinta dan kepenasaran akan cinta yang begitu polos. "Ah mungkin tulisan anak ABG, ", pikirku. Kusimpan kembali kertas tersebut dilipatan kain mukena.
Aku tersenyum, begitu indah perasaan si penulis tersebut diatas.
AKu kembali membesut si merah menuju Bandung

salam