Hujan lebat. Bumi sangkuriang terguyur basah, dingin.. dan cipratan hujan terasa menyentuh kulit sepatu hingga ujung jariku membeku. Kuterdiam disudut kantor menatap dan menembus derasnya tetes-tetes air hujan dan gemericiknya yang mendayu. Hembusannya mengingatkanku pada puisi yang pernah hilang.
Aku berniat mencari semangkuk mie panas di ujung jalan, apa daya hujan menghalang.
Di ujung pintu Nyin nyin bergegas cepat dengan payung kecilnya,
kuhampiri dan ikut berlindung di payung birunya yang kecil dan lusuh.
Kupinjam aja ya Nyin.."seruku"
Ya, silakan saja..
begitu polos dan sederhana jawabannya.
sementara itu ia berlari menuju gerobak kakilimanya menembus serbuan air hujan dari langit yang membasahi baju dinasnya.
Nyin nyin memberikan payungnya untukku..
Aku melongo. ,terkagum akan keikhlasannya.
terkagum atas bantuannya..
Sementara aku bergegas, menuju kantin mie panas, belasan meter dari kantor jaraknya bersama payung biru Nyin nyin.
Kembali kepada Nyin nyin, seorang pegawai baru yang sederhana. Selain berdinas sebagai tenaga kebersihan dia berjualan makanan ringan di depan kantor. Semangatnya yang membara terlihat dari laju larinya.
Nyin nyin, engkau petugas kebersihan yang selalu datang lebih pagi, lebih pagi dari aku, kepala bagian dan pak bos..aku harus belajar darimu Nyin.
Nyin nyin yang sederhana, mendorong gerobak sampahnya, membawa sapulidi dan cangkulnya menghalau sampah dan butiran butiran kotor disekitar kantor,
tangan dan kakimu blepotan berbalut tanah dan keringat,
pengabdianmu dan doamu pada tempat tugasmu dijawab oleh Tuhan
engkau diangkat menjadi pegawai tetap
selamat Nyin...
ternyata pengabdianmu, pengorbananmu, bantuanmu tidak hanya pada tempat kerjamu
tetapi pada aku,
engkau merelakan tubuhmu kehujanan
merelakan payungmu untukku..
bukan semata-mata karena pangkatku lebih tinggi darimu kan? (maaf)..
Nyin terimakasih payungnya..
jika tidak ada payungmu, mie panas itu takkan bisa kureguk
Aku takkan merasakan mie panas memenuhi perutku yang kosong
Aku harus belajar banyak padamu.
membantu tidak perlu pandang bulu..
salut padamu Nyin..
terima kasih Ya Allah