Selasa, 21 Oktober 2008

Masa lalu

Membaca beberapa tulisan beberapa tahun yang lalu tampaknya tulisan tersebut terkesan masih "gelagapan" untuk di baca dan terlalu universal serta bingung bila terus terang untuk siapa sebenarnya sasaran tulisan tersebut?

Beberapa sajak-sajak kecil yang memang ditulis secara langsung, artinya ketika mengalami, menyaksikan dan mengamati lalu semua peristiwa tersebut direkam dalam tulisan pendek. Entah sajak-sajak kecil ataupun tulisan sederhana.

Ada sebuah tulisan yang membanggakan dan kemudian menyedot motivasi tinggi untuk terus mencoba menulis yaitu ketika tulisan kecil berupa Resensi sebuah buku tentang Budaya Sunda yang telah diabaikan oleh anak-anak kita. Tulisan itu sebenarnya dikirim tanpa sengaja ke Isola Pos, tentang tahunnya saya kurang jelas. Mungkin sekitar tahun 1994 dan 1995. Di kolom resensi buku itulah tulisan kecil itu tampil. Sangat menggembirakan meskipun level nya level koran kampus. Meskipun pembaca Isola Pos saat itu masih kalangan mahasiswa.

Tulisan kecil tersebut didokumentasikan secara konvensional dalam album photo sederhana. Beberapa tulisan kecil sejak SMA dan masa kuliah tercerai berai entah kemana. Tapi jika ditelisik mungkin masih ada tentunya. Hanya waktu untuk mencarinya tentu membutuhkan energi ekstra.

Sepertinya mengumpulkan berbagai dokumen tersebut perlu dilakukan sebab, bagaimanapun kualitas dan bentuknya tentunya memiliki nilai tersendiri. masih ingat kan sajak Nursalam Adi?
atau sajak sedrhana berjudul Neng? sajak itu kan pernah dibaca di Cianjur? saat penutupan P3M (pengabdian Pada masyarakat)...wuih...dan ketika perasaan saat itu memang betul-betul mengalami perubahan ke arah kedewasaan.

Atau sajak sederhana tentang seorang gadis berwajah ceria bermulut kecil?masih ingat ga?masih ingat ga? apa perlu saya tanya dua kali ? untuk mengingat sajak tersebut?.

Masih ingat tentang tulisan sederhana tentang seminar? coba cari deh..lucu-lucu.

Baik, Mr. Remember ? ana akan mencari dan mendokumentasikan, amasih di rumah kok. tulisan itulan yang memberikan motivasi tersendiri bahwa menulis itu harus terus dan terus.....tulis..tulis...tulis..baca...baca...bacaa..

Semakin tergugah ketika pertemuan selam 2 minggu di srengseng Sawah, jaktim. Pertemuan dengan para Maestro sastra, Taufik Ismail!PimREd Majalah Horizon Jamal D Rahman, Cerpenis Joni Ariadinata. Aktor dan Penyair Agus R sarjono, dan Sutradara sekaligus Aktor handal Putu Wijaya.

Pengalaman membanggakan dan sepertinya tidak akan pernah teralami lagi. sampai jumpa lagi kawan.....

Terimakasih atas waktunya untuk berkunjung di rumah kecil ini. O ya, trims juga commentnya.
EmoticonEmoticon