Selasa, 17 Januari 2012

Berkunjung ke Pulau Tidung

Tags

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan segala berkahnya di pagi yang indah ini. Allah lah yang telah menghidupkan dan mematikan semua mahluk yang ada di bumi dan di langit. Segala Keindahan dunia dan isinya, Allah lah yang menciptakan.

Kalimat diatas, tersirat ketika saya mencoba memposting hasil kunjungan Saya ke Pulau Tidung. Pulau ini merupakan salahsatu pulau hunian yang luasnya 109 ha yang berada di Kepulauan Seribu. Saya berkunjung kesana persis 3 hari sebelum akhir tahun 2011. Sengaja dari Bandung berangkat pagi sekali, menuju Pantai Marina Ancol untuk mengejar jam keberangkatan perahu menuju Pulau Tidung dan sekitarnya. (Menuju Pulau tidung bisa melalui Muara Angke ataupun dermaga Marina Ancol)

Nah pagi menjelang, saya sudah tiba di Dermaga Marina Pantai Ancol.

Ini dia, salah satu sudut pemandangan dermaga Marina dengan perahu yang akan mengantar ke Pulau Tidung.

tiket perahu hari waktu itu, satu kali pemberangkatan Rp. 160.000. (karena menjelang hari libur).

Perahu persis berangkat pukul 7 pagi, gelombang kecil menyambut dan angin pagi membelai dengan mesra mendekap saya menuju tempat tujuan.Penumpang Perahu menuju Pulau Tidung waktu itu tidak hanya wisatawan domestik, orang asing pun ada. Wajar karena akhir-akhir ini Pulau Tidung sedang jadi tujuan pelancongan alternatif yang enak untuk dinikmati.
Jika gelombang cukup besar, perahu begitu terasa bergoyang. perjalanan menuju Pulau Tidung ditempuh dengan perahu cepat ini dalam waktu 1 jam 15 menit. didalam perahu suasana cukup santai, duduk berhadapan, ada fasilitas AC, toilet dan karaoke.
Tapi jika perahu bergoyang kencang, lebih baik berdoa, berusaha untuk tidur dan berpegangan erat untuk menghindari guncangan yang tiba-tiba. Hati-hati jika sudah berkeringat dingin, kepala pening. anda bisa mabuk karena goyangan perahu sangat terasa. JIka anda bosan di dalam perahu, kita bisa duduk di geladak tapi tetap berpegangan dengan erat sebab perahu melaju begitu kencang. Percikan air laut akan terasa, dingin dan segar dengan pemandangan yangg luar biasa elok.
ini dia suasana di bagian atas perahu, tempat nahkoda kapal.



Sampai di Pulau Tidung, saya kemudian mencari tempat istirahat untuk menginap. Di Pulau ini tersedia cukup banyak home stay yang refresentatif dan harga beragam mulai dari 350 rb sampai 600 ribu. Lebih baik pergi berkelompok sehingga sewa home stay lebih ringan. Suasana di Pulau tidung terutama di Kelurahan Pulau Tidung nampak seperti layaknya tempat hunian penduduk, akses jalan dalam kelurahan ini cukup berliku seperti labirin. Banyak kelokan dan kotak-kotak. Kondisi perumahan penduduk dengan ruas jalan sekitar 2 meteran yang hanya muat 1 motor dan satu bentor (beca meotor). Jangan heran jika di jalan tersebut bersliweran sepeda sewaan wisatawan dan bentor yang hilir mudik mengantar penumpang.
Suasana sore saya habiskan di Pantai Pulau Tidung. ini salah satu sudut pantai pulau Tidung.


Untuk menuju pantai pulau tidung, kita bisa menyewa sepeda dari rumah yang kita sewa. Dengan uang 15 ribu rupiah kita bisa puas mengelilingi sudut-sudut kelurahan pulau tidung dan tentunya menuju pantai dengan bersepeda.
Layaknya sebuah pantai, angin di pantai Pulau Tidung cukup terasa. Anda juga bisa menikmati snorkeling, canoe, banana boat, mancing, bertualang di Pulau Tidung kecil, menyusuri jembatan cinta menikmati sosis panas di tepi pantai dan tentu berenang sepuasnya.

Hati hati jika berenang di pantai ini, sebab binatang laut seperti bulu babi bisa menyengat anda jika kita terlalu ke tengah pantai. Jika belum puas berenang anda bisa menyusuri jembatan cinta menuju pulau tidung kecil, sambil menghangatkan badan silahkan nikmati sosis panas yang dijajakan di pinggir pantai.

Antara Senang dan Resah
Malam datang menjelang, ketika saya pulang dari pantai menuju home stay. Selesai makan dan mandi, saya menuju mesjid hendak shalat Isya. Sengaja shalat isya di mesjid karena saya melihat ada beberapa ibu-ibu yang ikut shalat berjamaah di mesjid. Ketika rakaat ke dua,..diluar mesjid suara gaduh. ternyata suara terompet.tet..tet..te.,.tot..tooottt.. bersahutan. segerombolan wisatawan yang baru datang menyewa home stay dekat mesjid sambil meniupkan terompet. Saya cukup terganggu dan begitu riskan. Selesai menunaikan shalat isya, saya selonjoran sendiri. Dalam hati saya berpikir, masyarakat Pulau ini terlihat taat beragama, sejak siang terdengar suara lantunan mengaji di mesjid, jumlah jamaah yang shalat berjamaah pun tergolong banyak tapi disisi lain para wisatawan yang datang begitu banyak bersliweran menggunakan sepeda, berpakaian hanya menggunakan celana pendek, dan kaos oblong yang tipis, auratnya diumbar begitu saja. Sungguh kontras.
Apakah masyarakat Pulau ini memang sudah siap menjadi daerah kawasan wisata dengan segala konsekuensinya ?. Tentu disisi lain masyarakat diuntungkan dengan adanya sewa home stay, catering, sewa sepeda, warung-warung makan, sewa peralatan wisata, agen dan guide wisata lokal dan lain-lain. Dari sisi ekonomi memang sangat menggiurkan. Namun di lain sudut, sungguh meresahkan ketika ada wisatawan yang datang berdua, laki-laki dan perempuan yang nampak masih muda kemudian mereka menyewa home stay dan tingal satu atau dua malam ditengah penduduk. Meskipun siapa tahu mereka sudah menikah atau belum, atau kakak dan adiknya. Entahlah,itu sedikit pandangan saya tentang perubahan cepat yang terjadi di Pulau Tidung yang saya lihat dalam satu kunjungan singkat. Antara Senang dan Resah, ini juga mungkin dirasakan oleh masyarakat Kelurahan Tidung melihat perkembangan yang dialaminya.

Terimakasih, hanya sharing saja.

9 komentar

enaknya..jalan-jalan .. kapan ya bisa ke pulau tidung... eh..jangan lupa oleh-olehnya ya mbak...he.he.he.he

wah keren tuh pulau, aku baru sempat ke pulau untung jawa, moga ada kesempatan juga kesana :)

assalamualaikum..
semoga keindahan pagi ini memberikan inspirasi bagi kita semua untuk senantiasa meningkatkan produktifitas kerja.
fajar : oleh-olehnya,..mas harus termotivasi pergi kesana..
aulawi : nah aku yang belum ke pulau untung jawa, pulau pramuka dan pulau bidadari..
mmhh kapan lagi ya? btw..takut dgn gelombangnya mas
salam

asalamualaikum
pemandangannya sip banget mba pulau Tidung
jadi pingin ke sana

asik juga tuh gan , melihat matahari terbit dengan suasana seperti iti.
jadi saya ingin ke pulau tidung itu.

asik ya ngliat pemandangannya
^_^

indah banget tuh pemandangannya , jadi pengen kesana deh .
makasih ya buat sharenya .
ditunggu artikel terbarunya .

benar setuju sekali gan,pemandangan nya keren banget.Berwisata ke Pulau Tidung memang menyenangkan.Salam Kenal dari Tidung

Terimakasih atas waktunya untuk berkunjung di rumah kecil ini. O ya, trims juga commentnya.
EmoticonEmoticon