Kamis, 08 Januari 2015

Stevie G Pergi...


Sejak tahun 1997, bahkan sebelum tahun itu saya sudah menjadi fans Liverpool. Salah satu klub sepakbola besar di Inggris. Satu hal yang menarik ketika itu adalah adanya stiker muda, Michael Owen yang menjadi pemain paling bersinar di Inggris. Owen pertama kali bermain untuk timnas senior Inggris pada tahun 1998 dan menjadi pemain dan pencetak gol termuda di timnas saat itu. Ia ikut berpartisipasi di Piala Dunia FIFA 1998, Euro 2000, Piala Dunia FIFA 2002, Euro 2004, dan Piala Dunia FIFA 2006. Owen menjadi pemain andalan saat bermain untuk Liverpool dan mencapai puncak kejayaannya saat berhasil meraih treble di musim 2000–2001.

Kehebatan Owen saat itu tak lepas dari gelandang bertenaga kuda, Steven Gerald. Gerald merupakan gelandang bertahan yang bisa berperan juga sebagai gelandang serang, di tengah, kanan dan depan yang sangat berbahaya. Ia dikenal gelandang serba bisa yang bertenaga. Umpan-umpan terukur banyak memanjakan para striker saat itu seperti Michael Owen, Emile heskey, Robie Fowler, Luis Suarez, Sterling, bahkan Sturidge yang pada tahun lalu sangat diandalkan Liverpool. Banyak gol-gol mematikan yang lebih mematikan dibanding striker-striker liverpool yang mengoyak jalan lawan lahir dari kaki Gerald.
Menarik disimak perjalan Gerald di Liverpool dan Timnas Inggris. Gerald memberikan kontribusi Gol pertama pada Liverpool ketika menciptakan gol pada tercipta pada 5 Desember 1999 ke gawang Sheffield Wednesday, hingga kemudian menjadi pemain andalan The Reds sampai dipercaya menjadi Kapten tahun 2003.Lantas Liverpool kebanjiran titel juara. Seperti pada tahun 2000-2001 (Piala Liga, Piala FA, Piala UEFA), 2001-2002 (Piala Super Eropa, Charity Shield), 2002-2003 (Piala Liga).
Di tahun 2004-2005, Gerald memberikan hentakan besar pada saya ketika Ia bersama Liverpool menjuarai Liga Champions. Saya masih ingat, pertempuran hebat Gerald bersama The Reds yang menumbangkan AC Milan di Final Liga Champions waktu itu. Dunia menyaksikan kebangkitan The Reds yang kemudian membalikkan keadaan hingga menyakamakn kedudukan 3-3 , hingga kemudian adu penalti dan Teh Reds keluar menjadi pemenang 3-2. benar-benar menakjubkan! The Miracle of Ataturk Olympic Stadium, Istambul. Disaksikan sekitar 70.024 penonton, Gerrard, Smicer , Alonso dan kawan-kawan menjegal Maldini, Crespo dan pemain AC Milan lainnya.
Tahun 2013-2104, The Reds kembali memberikan asa besar pada saya dengan permainnanya yang atraktif, dan menyerang tanpa ampun. Data menunjukkan bahwa ketajaman striker Liverpool, Luis Suarez dan Sturidge begitu mematikan. Klub klub besar di Britania Raya seperti Manchester City, Arsenal, Chelsea dan Totenham Hostpur bertumbangan silih berganti di tebas Liverpool. Semua tak lepas dari umpan matang dan terobosan-terobosan Steven Gerald dan racikan manis Sang pelatih Brendans Rogers. Hingga pada sisa musim Liverpool menguasai kalasemen hampur tiap minggu. Namun di penghujung musim 2013-2014, The Reds tersungkur. Alih-alih banyak kalangan menilai, dominasi Gerald dan kesalahan-kesalahan sepele yang dibuat Stevie G lah semua kesialan berasal. Hingga akhirnya Manchester City menjadi kampiun English Premiere Leageu (EPL) dan Liverpool runner up. sesuatu yang menyesakkan bagi fans liverpool diseluruh dunia, bagi Big Reds, dan liverpuldian termasuk saya.Hiks...
Memasuki musim 2014-2015, The Reds di tinggalkan Luis Suarez yang berhasil di beli klub raksasa Barcelona. ini juga makin menghentak saya, kenapa Suarez jadi dijual? dan di ganti Balloteli yang notabene hingga sekarang belum memberikan kontirbusi bagi The Reds. Akh saya kecewa.
Di Timnas, Gerald kemudian pensiun karena mungkin ingin fokus di level klub. Namun makin hari The Reds terus menunjukkan permainan yang fluktuatif, seiring Struridge yang cedera panjang, hingga sektor depan kemudian mengandalkan Sterling, Adam Llana, dan Balloteli. Gerald pun permainnya mulai nampak fluktuatif, hingga jajaran pelatih kemudian membangku-cadangkannya. Hal paling kontras adalah ketika Brendan Rogers membangku-cadangkan Gerald ketika melawan Madrid di Bernabeu. PAdahal itu sebuah laga penting yang mestinya dipimpin jenderal lapangan tengah yang berpengalaman seperti Steven Gerald.
Akhir tahun 2014 dan menjelang awal tahun 2015, kepergian dan lengsernya sang jenderal lapangan tengah semakin jelas setelah ia memutuskan pergi ke liga AS, MLS. Gerald dikontrak LA Galaxy senilai 75 miliar, atau 1,5 M per pekan. Kompetisi MLS 2015 akan berlangsung pada Maret sampai Oktober, dan mungkin saya masih bisa menyaksikan Stevi G berseragam si merah sampai bulan Februari akhir.
Semoga sukses Gerald! You Never Walk Alone....


daftar bacaan :
http://id.wikipedia.org/
erryandresmessi.blogspot.com
http://rudichemistynwa.blogspot.com/


hampir tanggal 9 Januari, 2015

8 komentar

Mencoba tantangan baru, memberi kesempatan bibit2 muda :D

Yang tuwek2 perginya ke Galaxy ya heuheuheu. Love you Steve

hai juga mas ali...Alhamdulillah sehat

waah..bener-bener fans nih sepertinya ")..aku masih belum bisa menikmati bola dengan utuh hehehe..

terimakasih. coba nikmati secara bertahap maak

Terimakasih atas waktunya untuk berkunjung di rumah kecil ini. O ya, trims juga commentnya.
EmoticonEmoticon