Senin, 09 Agustus 2010

Beas Perelek (Beras Perelek)

Hari Sabtu pagi, saya dimenginap di rumah Ibu di Ciamis. Pagi-pagi sekali Saya dikejutkan oleh seorang Bapak yang menggendong karung plastik. Awalnya sangat curiga, sebab baru saja dapat sms dari teman bahwa akhir-akhir ini sedang musimnya penculik yang membunuh anak-anak dengan ciri-ciri salah satunya membawa karung.
Bapak tersebut, berucap salam :
Bapak : Assalamualaikum..perelek Bu?
Saya menjawab dalam hati :.. waalaikumsalam.., Saya tidak menampakkan diri keluar dan hendak sembunyi, serta segera menutup pintu sebab takut si Bapak tersebut adalah penculik anak-anak. Dari dalam kamar muncul Ibu, sambil membawa sebuah gelas kecil berisikan beras. Saya terkejut, kok penculik di beri beras ?
Ibu mendatangi si Bapak tadi, serta memasukkan beras ke karung yang dibawa si Bapak tersebut. Saya lantas keluar dari persembunyian. (xixixi..)
Saya : Bu, siapa si bapak tadi ?
Ibu : Oh, dia pengumpul beras perelek neng. Kampung kita menggerakkan kembali gerakan beas perelek. Dulu waktu kecil, kau juga suka mengumpulkan beas perelek kan untuk lingkungan RW kita..
Saya bengong dan terkejut telah bersyakwasangka tidak baik.
Saya : Oh iya ya. Oh masih adakah gerakan beas perelek tersebut Bu?
Ibu : Masih ada, akhir-akhir ini mulai digerakkan lagi, untuk membantu fakir miskin di sekitar lingkungan RW kita.
Beas (beras ) perelek, merupakan salah satu kegiatan mengumpulkan beras kepada warga masyarakat, lingkupnya biasanya per RW (Rukun Warga). Beras yang dikumpulkan dari masyarakat biasanya dikumpulkan di ketua RW, dihimpun dan disalurkan bagi masyarakat yang benar-benar tidak mampu, petugas ronda, anak yatim piatu atau untuk kegiatan masyarakat lainnya. Dalam seminggu biasanya petugas pengumpul beras ini berkeliling 2 kali. Masyarakat bebas memberikan takaran beras yang diberikan, tergantung kemampuan dan keihklasan.
Gerakan beas perelek dulu ketika saya kecil, sangat gencar dilakukan. Di tengah jalan sempat mengalami kemunduran bahkan terhenti, namun kini di kampung Ibu saya mulai di gerakkan kembali.
Peristiwa tadi mengingatkan saya dulu waktu kecil, ketika dengan sangat gembira mengumpulkan beras perelek dari setiap rumah dengan membawa karung plastik. Meskipun hasil yang diperoleh tidak begitu banyak, tetapi melalui kunjungan ke tiap rumah jalainan silaturahmi ke tetangga selalu terjaga. Saya masih ingat teriakannya :...
perelek..perelek..perelek..
salam

16 komentar

Wah...saya juga pernah tuh kebagian tugas ambilin beras dar warga, walau namanya bukan perelek mtapi beras jimpitan...

Kalo baca tulisan neng rara suka gimanaaa gitu.. serasa di lembur sendiri, ditempatku juga masih ada perelek, sangat bermanfaat buat fakir miskin, mari kita tingkatkan bersedekah di bulan Ramadhan dengan PERELEK... PERELEK...

berkunjung ketempat sahabat...

Assalamu'alaikum
terkadang sifat buruk sangka itu memang susah untuk dihindari ya
seandainya seluruh Indonesia ada gerakan seperti itu, mgkn ga akan banayk orang yang kelaparan
Wasalam

yupp... benul tu... yang terpenting adalah nilai silaturrahminya iia :)

wah...sekalian silaturahmi aja mbak...

kalo di tempatku sih tiap malem diambilin sama petugas ronda. biar ga tidur melulu di pos kali...

Wah, kegiatan yang bagus dan sangat bermanfaat bagi warga sekitar yg tak mampu.
Andai di tempatku juga ada kegiatan spt itu.. :)

wah sungguh kegiatan positif yg sangat bermanfaat, menjalin kebersamaan diantara sesama, berbagi untuk memberi, indahnya...
Sukses Slalu!

Memang susah ya, di satu sisi kita harus waspada, tapi di sisi lain kadang jadi malah prasangka buruk...

Beas Perelek... sistem yang aslinya adalah menggunakan ruas bambu yang disimpan didepan rumah dab setiap pagi diisi... sehingga pengumpul sudah mengerti tidak perlu menggangu tuan rumah.. Rupina mendakan urang lembur yeuh...!@!!:)

beas perelek..untuk membangun kebersamaan dan kepedulian..:)

sampai sekarang di t4 saya masih ada seperti itu, tapi gak tau kalo namanya beas perelek
seorang bapak2 mengendong karung beras, trus masuk ke tiap2 rumah dan membaca do'a, (mungkin doanya untuk kita yang memberi beras supaya dibalas kebaikannya) saya juga gak tau persis
di sini tiap hari malah

memang untuk menjaga tali silaturahmi itu gak mudah ya mba,

Wah gerakan sosial yang sangat berarti bagi mereka yang membutuhkan.

thanks, membantu banget artikelnya :)

Terimakasih atas waktunya untuk berkunjung di rumah kecil ini. O ya, trims juga commentnya.
EmoticonEmoticon