Selasa, 01 September 2009

Pendidikan Non Formal , : ..Pendidikan Kesetaraan

Bro, sis..tentu diantara anda pernah dengar ttg kelompok belajar Paket A, B dan C. Nah, kelompok belajar Paket A,B dan C ini merupakan salah satu bagian dari program pendidikan non formal, khususnya Pendidikan Kesetaraan. Seperti diketahui bersama bahwa program pendidikan non fomal (nonformal education) di Indonesia dikenal memiliki program-program yaitu Pendidikan Kecakapan Hidup (lifeskills), Pendidikan Anak Dini Usia, Pendidika Kepemudaan, Pendidikan Pemberdayaan perempuan, Pendidikan Keaksaraan, Pendidikan Keterampilan dan Pendidikan Kesetaraan.
Pendidikan Kesetaraan sendiri merupakan program pendidikan non formal yang menyelenggrakan pendidikan umum setara SD/MI,SMP/MTS, SMA/MA yang mencakup program Paket A, Paket B dan Paket C. Pendidikan Kesetaraan ditujukan bagi peserta didik yang berasal dari masyarakat yang kurang beruntung, tidak pernah sekolah, putus sekolah dan putus lanjut, serta usia produktif yang yang ingin meningkatkan pengetahuan dan kecakapan hidupnya.
Definisi mengenai setara adalah sepadan dalam civil effect, ukuran, pengaruh, fungsi dan kedudukan. Lulusan Program pendidikan kesetaraan memiliki hak yang sama dengan pendidikan formal yaitu mereka bisa melanjutkan ke jenjang berikutnya yang lebih tinggi.
Diluar hal itu pengelolaan pendidikan kesetaraan di Indonesia sekarang begitu menjamur, minat masyarakat mengikuti program inipun semankin meningkat. Program Paket B pun memberikan sumbangsih terhadap program wajar dikdas secara nasional mencapai sekitar 3 %, lulusan Paket A, B dan C terus meningkat.
Sejalan dengan perkembangan jaman, karakteristik sasaran, maka pendidikan kesetaraan pun mulai memberikan variasi layanan untuk memberikanlayanan bagi masyarakat yang memang membutuhkan layanan pendidikan non formal. Kini pendidikan kesetaraan pun memberikan alternatif layanan seperti Pembelajaran Langsung, Lumbung Belajar, Layanan Jemput Bola, Homesscholing dan E-Learning.
Pembelajaran langsung adalah tatap muka langsung antara tutor dan warga baik secara perorangan maupun kelompok di di Pusat kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) atau lembaga penyelenggara lainnya.
Lumbung Belajar adalah tempat disebut gudang ilmu,tempat yang dapat disinggahi olehwarga belajar yang ingin mendapatkan pengetahuan dan keterampilan. Jenis lumbung belajar terdapat juga di Nunukan, Entikong, Hongkong.
Layanan Jemput Bola, adalah layanan pendidikan yang bersifat aktif, yang bergerak mendatangi dan menjangkau peserta didik yang mengalami hambatan atau kesulitan untuk datang ke tempat pembelajaran, biasanya disebut juga tutor kunjung. Tugas tutor disini sangat berat, ia harus mendatangi warga belajar yang lokasinya cukup jauh, bahkan tutor menggunakan para layang untuk mencapai sasaran karena letak geografis yang bergunung dan berlembah seperti di kawasan Indonesia Timur.
Home schooling, adalah proses layanan pendidikan yang dilakukan secara teratur, terarah dan terencana dilakukan oleh orangtua/keluarga di rumah atau ditempat-tempat lain, dimana proses belajar berlangsung dalam suasana kondusif dengan tujuan agar semua potensi anak yang unik dapat berkembang secara maksimal.
E-Learning merupakan situs percontohan penggunaan teknologi komunikasi untuk alternatif sistem belajar.
Diversifikasi layanan ini dilakukan sebenarnya untuk memberikan layanan kepada masyarakat yang memiliki keterbatasan dalam hal geografis terpencil, keterbatasan dari sisi waktu, keterbatasan ekonomi dan keterbatasan sosial.
Tugas tutor (tenaga pengajar) dan penyelenggraan pendidikan non formal sangat berat, bila melihat karakteristik sasaran pendidikan non formal yang beragam, apalagi anggaran untuk pendidikan non formal di Indonesia cenderung tidak sebanding dengan anggaran untuk pendidikan formal. Padahal pendidikan non formal sendiri memiliki andil besar dalam membantu pembangunan pendidikan di Indonesia. Seperti dikatakan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional bahwa Pendidikan Non Formal sebagai penambah, pengganti dan pelengkap pendidikan formal, tetapi Pendidikan Non Formal memberikan warna tersendiri bagi lulusannya yaitu bagaiamana memberdayakan diri,untuk menolong dirinya sendirinya. Meskipun tangtangannya kini semakin beragam dan begitu kompleks.


19 komentar

Proses pendidikan di Malaysia ada kesamaan dgn Indonesia.Pelajar2 perlu lepasi beberapa ujian khas iaitu UPSR(sekolah rendah),PMR(menengah rendah)SPM(menengah) STPM( Menengah atas) seterusnya Diploma,Ijazah & PHD. Pelajar2 perlu mendapatkan sijil SPM untuk mendapat pekerjaan di sektor swasta & kerajaan.

Pendidikan formal ataupun non formal tidak hanya sebatas pada pemahaman akan ilmu pengetahuan saja untuk zaman sekarang mbak, melainkan diperlukan juga suatu keahlian yang matang agar kita bisa eksis menghadapi kerasnya kehidupan....

assalamualaikum,
norkifli : ya, karena malaysia dan indonesia dulu sebagai negara berkembang sama-sama membangun pendidikannya, pembangunan pendidikan dasar juga menjadi utama sebab sebagai landasan ke jenjang berikutnya.
fajar : setuju, fajar. pendidikan formal menurut saya sebatas pada pencapaian kemampuan akademik, tetapi di non formal diperdalam dengan pengetahuan keterampilan. itulah salah satu fungsi pend non formal dalam melengkapi pendidikan formal.
wassalam

ass
semoga program pendidikan di Indonesia semakin meningkat,meski itu non formal...setidaknya akan membantu masyarakat yang tertinggal.
Important post sista.take care.
wassalm

waduh.. ko' eTha jd pusing yah?!?!

Ass.
Yang terpenting adalah pendidikan yang dapat memberikan ilmu yang siap pakai, sehingga dapat langsung diterapkan dikehidupan sehari-hari
Wass.

hmm.. good postingan nya....

bagi saya bagaimana pun cara kita mengambil pendidikan, yang jelas dapat digunakan dan dipraktikkan dengan baik...

hanya saja sekarang, saya sangat menyayangkan banyak banget yang hanya ingin gelar, kuliah tapi segala sesuatu tugas diserahkan ke org..serba bayar.. sedih ya...

sementara yang non formal, niat banget belajar.. tapi kadang masih dipandang ga enak...

ironis bukan

Tapi yang saya kurang setuju adalah anak SMA yang tidak lulus UN tidak bisa ikut ujian susulan, dia hanya boleh ujian paket C, berarti sekolahnya selama 3 tahun sia2, soalnya diijasahnya tertera Paket C. Hmm.. Nice post.

eemmmmm...pendidikan menurutku ga harus formal juga dalam arti harus di dalam kelas.....

tuntutlah ilmu dimanapun kemu berada(iyaaaaahh bener ga tuuh)

Apapun pendidikannya...

Sukses bukan sesuatu yang mustahil..

nice post...

salam...

Very nice sharing .....
Bu Guru ya ?.
Pagi bu guru

Pagi-pagi udah diajak mikir nih...
Jadi ingat Toto Chan. Bagaimana si pak kepala sekolah itu membuat kelas menjadi menyenangkan. Tapi pasti tutor yang dimaksud sama neng Rara ini PR-nya luar biasa berat ya. Karena yang diajar adalah orang dewasa yang percabangan pemikiranya udah banyak.
Tetap semangat!!

Ya program paket, juga pendidkan non formal seperti E-learning tersebut tentu memberikan bantuan besar bagi anak-anak yang mengalami kesulitan mengikuti pendidikan formal seperti biasanya. Nice posting mbak.

assalamualaikum,
Alhamdulillah, baru saja gempa besar terjadi dikantor sy. Gede banget, beberapa bangunan kantor retak, benteng kantor ambrol. Para karyawan pada keluar ruangan semua sambil beristigfar menyebut nama Allah.Alhamdulilah sy selamat. Katanya pusat gempa ada di tasikmalaya.
thanks temen yg dh dtg. sekina dulu komentnya ya. wassalam

assalamualaikum,
aisha : mudah-mudahan saja sis, sbb garapan PNF ternyata masih banyak
etha : pusing kenapa etha?
exort : bener bang, sbb stlh keluar dari sekolah ternyata dilapangan, kadang apa yg didapat disekolah tidak meresidu dlm pikiran apalagi utk sebuah pekerjaan tertentu.
kak ega : yap bener kak, bbrpa pihak memang memandang pendidikan non formal sebelah mata, sbb mungkin mereka blm percaya dgn hasil dari PNF itu sendiri.
seno : sy memahami ketidaksetujuan mas, meski disatu sisi pnf (pkt C) seolah sbg 'juru selamat " mereka yg tidak lulus. Tapi paling tidak mereka yg tidak lulus telah termotivasi kembali harapannya tergugah kembali untuk melanjutkan ke jenjang yg lbh tinggi.
anak singkong :nah, benar. mendpt ilmu bisa dimna saja asal bener-bener...
bandit : sip lah...
berry devanda : thanks, salam kenal balik.
kabasaran soultan : sy guru, tp kebtulan di bidang PNF. sama-sama, trims dh dtg.
dian : sasaran PNF memang beragam, apalagi yg usia dewasa, kadang kemampuan mengajar kita bener-bener tertangtang sekali jika berhadapan dgn org dewasa seperti mereka.
newsoul : stuju mbak..
wassalam

mba..sy atuju banget masalah pendidikan non formal ini!!! sy lagi lanjut studi saya sebagai sarjana, sedangkan suami sy smp pun belum tamat, tapi yang saya lihat dari beliau, beliau mudah tanggap dan mampu beradaptasi dengan mudah..dan masalah pekerjaan beliau sangat teliti..sayang sekali jika orang memendang hanya dari segi pendidikan yang rendah, padahal masih banyak lulusan PT yang malah diragukan kemampuannya..

terima kasih infonya :)
saya bekerja di pedalaman kali,mantan barat. angka putus sekolah (SD dan SMP) di sini cukup banyak. saya tertarik dgn program pendidikan kesetaraan ini. bisakah kita (individu or swasta) mengadakan program ini ? apa saja syaratnya ?

assalamualaikum..
anonim : kita bisa bekerjasama dengan dinas pendidikan terdekat.katakanlah, dinas pendidikan kecamatan, disana ada penilik PLS. Anda bisa berkomunikasi dengannya. swasta bisa saja melakukannya,apalagi teranaungi oleh yayasan yang secara hukum memiliki kekuatan.
syaratnya mudah;
1. identifikasi berapa orang yang putus sekolah SD dan SMP
2. lalu rekap mana yang lulus SD masukkan ke program belajar paket A, yang putus SMP masukkan untuk program paket B
3. pilih dan identifikasi calon tutor/gurunya, minta kesiapan mereka dan pengabdian sosialnya untuk membantu pendidikan yang tertinggal ini
4. kerjasama dengan pihak desa, tokoh masy, tokoh pemuda dan tokoh lain yang ada di desa untuk menggalang program ini, komunikasikan dengan dinas pendidikan setempat untuk ditindaklanjuti pada dinas pendidikan kabupaten dan propinsi
5. kumpulkan sasaran yang putus SD dan SMP tersebut, minta kesiapan mereka mau belajar hari apa, jam berapa, seminggu berapa kali. biar mereka yang menentukan.
6. Untuk tempat komunikasikan dengan pihak desa, apakah ada sarana desa yang tidak terpakai aktifitas misal ; balai desa, posyandu, pendopo kampung, gedung SD dan SMP yang tidak dipakai pada sore hari.
7. minta pendapat desa, tokoh masyarakat dan tokoh pendidikan lainnya barangkali ada dana pendidikan dari desa yang bisa dimanfaatkan, atau ada dana sosial yang belum tersalurkan, atau dekati perusahaan-perusahaan yang bisa diajak bekerja sama mengatasi pendidikan
8. ingat, jangan hanya bekerjasama dengan lingkup desa dan kecamatan saja, tembus juga pihak dinas pendidikan kabupaten untuk mengetahui kondisi ini
9. Anda dan teman-teman bisa membentuk PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) yang didirikan dari oleh dan untuk masyarakat.
10. Semoga berhasil dan masyarakat terbantu pendidikannya.
salam

Terimakasih atas waktunya untuk berkunjung di rumah kecil ini. O ya, trims juga commentnya.
EmoticonEmoticon