Rabu, 14 Oktober 2009

Di Traktir Zuma...


Bismillahirrahmaniirahim...
Bro and sis..gimana kabarnya? Mudah-mudahan semua ada dalam kondisi sehat walafiat. amin.

Alhamdulillah, hampir dua minggu ke belakang tidak coret-coret lagi di blog ini. Ada beberapa hal yang harus diselesaikan. Hari ini kuliah sampe sore hingga ga bisa pulang cepat,sebab hujan selalu mencegat laju kepulanganku. Zuma, minta diantar pulang dia menawarkan makan nasi padang di sebuah kantin kecil dipinggir jalan. Nasi padang yang hangat, rendangnya yang pedas, tumis terong kesukaanku, dan goreng ikan mujair yang renyah kusantap bersama hangatnya teh manis. Zuma, membayar biaya makannya, kuucapkan terimakasih untuk itu. Ketika hendak pulang, hujan kembali turun deras, kami tidak bisa menghindar sehingga terpaksa duduk di kantin tersebut sambil menikmati orange jus panas.
Sambil nongkrong nunggu hujan reda, kami ngobrol tentang aproval and disaproval materi yang minggu lalu aku presentasikan. Topik ini terkait dengan setuju dan tidak setuju nya sebuah inovasi diterima oleh masyarakat dalam konteks community development. Bahwa masyarakat akan memberikan persetujuan atas sebuah inovasi jika inovasi yang ditawarkan kepada masyarakat itu sesuai dengan nilai dan norma masyarakat bersangkutan. Selain faktor nilai dan norma yang ada di masyarakat, juga dipengaruhi oleh motivasi dan kebutuhan masyarakat itu sendiri, oleh karena itu agen pembaharu (dalam hal ini komunikator /pembawa pesan) harus memiliki karakter seperti credibility, expertise, and trustworthiness, atrativeness, similarity to audience, likability, inpires emotional involvement, power.
Pembicaraan beralih kepada kecepatan adopsi sebuah inovasi. Kecepatan adopsi akan dipengaruhi oleh sifat-sifat atau ciri yang melekat pada inovasi variabel kecepatan adopsi. Sifat yang melekat pada inovasi yaitu keuntungan relatif, kesesuaian, kompleksitas, triabilitas, kompabilitas. Sedangkan variabel yang melekat pada kecepatan adopsi antara lain tipe keputusan inovasi, saluran komunikasi yang digunakan, sifat-sifat sosial (norma dan keguyuban) serta gencarnya agen pembaharu dalam mempromosikan inovasi.
Salah satu contoh yang paling greget adalah ketika Departemen Kesehatan meluncurkan program hidup bersih terkait dengan kebiasaan membuang hajat di tempat tertutup. Salah satunya di Kabupaten Indramayu tahun 2005. Ketika itu masyarakat pedesaan terbiasa membuang hajat di selokan kecil, hingga sanitasi lingkungan terganggu. Maklum kondisi geografisnya lebih banyak selokan. Depkes menawarkan program untuk membiasakan masyarakat buang hajat di tempat tertutup dan pembuangan akhirnya ke septiktank. Tetapi karena sudah menjadi kebiasaan masyarakat membuang hajat di tempat terbuka, nyatanya program ini dinilai kurang diadopsi oleh masyarakat. Sebab mungkin masyarakat memiliki kenyamanan tersendiri ketika buang hajat di tempat terbuka yang sangat berbeda dengan tempat tertutup, atau bahkan mereka tidak bisa sama sekali. Karena sudah terbiasa, maka ini menjadi terhambat cepatnya sebuah adopsi inovasi.
Contoh lain ketika tahun 70-an program KB diluncurkan. Saat itu nilai dan norma serta masyarakat masih menganut paham bahwa banyak anak banyak rejeki, program KB saat itu cukup terganjal tetapi berkat gencarnya agen pembaharu mempromosikan inovasi yang dibawanya pada akhirnya program KB berhasil juga.
Zuma, terkantuk-kantuk. Mungkin karena perut sudah kenyang dan dia kurang tidur. Kami terpaksa pulang meski hujan masih mengguyur, Si Merah kupacu menuju tempat ngontraknya Zuma. Aku mampir dan shalat ashar meski terlambat...
Maaf kan aku ya Allah..semoga kehilafan ini tidak terulang.
Terima kasih Zuma atas makan dan ngobrolnya...
wassalam

21 komentar

Allah pasti memaafkan kita kok
selama niat kita untuk menjalankan perintahnya masih ada..amiennn

fragmentasi hidup yg menarik, juga tinjauan mengenai tingkat adopsi komunitas (atau society?) thd inovasi yg memahamkan.
memang tidak mudah mengubah apa yg menjadi kebiasaan...

Ass.
Sama mba, saya jug uda lama ga update blog
Wh enak nih ditraktir mkn padang...jadi laper..
Wass

ass...
hello sis,moga tetap sehat walafiat dan selamat meski di landa hujan terus ya...dan selamat juga buat traktirannya Zuma.
wah ternyata kita sama ya...lama nggak update.give me five sis hehehe.
Btw, topiknya menarik sis.yah..memang susah merubah kebiasan masyarakat.Butuh pembimbingan atau panduan yang banyak untuk meyakinkan rakyat,bahwa kebiasaan mereka itu tidak menguntungkan.
wassalam...

Aku kalo ditraktir juga mau mbak,
engga nolak lho
malah akan diterima dengan senang hati

assalamualaikum,
yanuar : sy meyakininya
adeska : bener mas, kadang sebuah inovasi mengalami kegagalan ketika berbenturan dengan nilai dan norma serta kebiasaan.
exort : aihh..bang exort juga lama ga up date ya?, yang jelas sy akan dtg bang ke tkp lah...
aisha :thanks mbak, alhamdulillah sehat juga. punya kesibukan baru ya mbak? tetep semangat dan atur waktu untuk semua kepentingan.
ayu laksmi : kapan ya tik..mau ditraktirnya
salam

Duh...masakan Padangnya bikin ngiler di pagi hari nih...

cerita traktiran sampe nyambung ke acara buang hajat segala hehehe mantap kali lah
salam kenal yah neng:)

Halouw mbak....salam sejahtera dech.
Take and give memang indah untuk dinikmati di antara kita. Bisa membuat kita lebih hangat dalam pertemanan, rasane puas ketika kita bisa menyenangkan orang lain, dengan saling berbagi tentunya.

By the way, saya pernah nonton sebuah acara investigasi pada salah satu tv swasta nasional, tentang kebiasaan penggunaan 'bleng' oleh sebagian besar (bahkan konon hampir semua, karena sudah turun-temurun) rumah makan masakan padang, terutama untuk memasak sayur daun ketela agar cepat 'empuk' dan awet 'hijau' sepanjang hari.

Padahal, menurut pihak Badan POM (Pengawas Obat dan Makanan) RI, penggunaan 'bleng' tidak aman bahkan membahayakan kesehatan kita. Mereka bilang kalau 'bleng' itu sama dengan 'borak'. Dulu borak dilarang, kemudian muncul bentuk lain, yakni 'bleng' tersebut. Dan masyarakat tidak mengetahui akan hal tersebut.

Untung sampean memilih 'oseng terong' ya Mbak, jadi dah terhindar dari bahaya 'bahan berbahaya' yang juga sering digunakan untuk membuat krupuk puli tersebut..."Jadi krupuk beras/puli juga berbahaya dong?" he..he..he...heaven knows! Loh...kok jadi bergeser keman-mana neh bahasannya....
Sory Mbak pingin sekedar merefresh ingatan kita he..he..he...memang di dunia ini penuh bahaya kalau kita pedulikan banyak hal he..he..he...

assalamualaikum mbak fanda, mbak wendy dan mbak pelangi...
semoga siang ini sudha pada makan siang.
fanda : suka jg masakan padang mbak?
mbak wendy ; he..he..maaf mbak ga sengaja jadi nyambung kesana ya?
pelangi anak : yups bener mbak. penggunaan "bleng" biasanya memberikan penguat bagi "hijaunya" daun singkong. sy kadang ngeri juga jika mencicipinya, lain waktu ga akan ah.makanya sy pilih lodeh terong aja. thanks infonya mbak.
salam

jadi pengen makan nasi padang. dah lama nih gak makan.

enaknya ditraktir... hihihihi

halo neng :)
memang benar kita sulit untuk memaksakan inovasi atau perubahan pada masyarakat..
Lewat proses dan kesabaran, barulah perubahan itu bisa diterima masyarakat kali ya..

BTW, saya mau juga dunk ditraktir :p
hahaha

assalamualaikum,
met malam semuanya..
sang cerpenis : ayo mbak..makan nasi padang lagi?
elsa :tar jika dh pulang ke tanah air kita saling traktiran ya mbak..
wellsen : halo juga wellsen, bener tuh. proses dan kesabaran itulah kunci meyakinkan sebuah inovasi di adposi.
soulharmony : mau di traktir apa nih? he..he..
salam

Kayaknya kuliahnya seru yaa....
semangat harus tetap dijaga
sukses yaa

disini hujan belum kunjung datang...
mendung...lalu kemudian sirna dan berganti panas terik...

wah, saya juga suka tuh masakan padang...hmm...kok jd laper yah..??

hidup bersih dan sehat memang hrs dibiasakan dlm masyarakat kita ya, dunia makin maju tp soal habit yg kurang higienis mash nampak bngt disini...

wah, dah lama nich nggak pernah comment ke blog ini....
kayaknya enak tuh mujair gorengnya, and gratis lagi, tapi kok tiba-tiba pindah ke hal yang agak jorok sich.... hehehehe....

good morning
Your post is very useful to other bloggers. this day I wish there was friendship. therefore give space to provide a link exchange
after that let us improve our blog traffick each to mutually improve our page rank blog
good luck always

Terimakasih atas waktunya untuk berkunjung di rumah kecil ini. O ya, trims juga commentnya.
EmoticonEmoticon