Seekor Kodok berbincang dengan seekor Cacing. Masing-masing mengungkapkan mimpinya.
Kodok : Tadi malam saya bermimpi,air di empang ini menyusut habis hingga saya kebingungan harus menyelam kemana. Semua ikan yang ada di empang ini mati. Untunglah saya bisa hidup di dua tempat. Air dan darat. Meski hanya mimpi, sekarang saya hidup di darat saja. Hidup di air ternyata membuat saya shock.
Setelah mimpi itu saya terbangun dan saya masih di air lalu saya melompat ke darat.
Cacing : O begitu dok?.Saya tadi malam bermimpi bahwa dunia tempat tinggal kita ini pecah seperti sebuah semangka. Semua isinya keluar berantakan. Semua mahluk yang ada dibumi ini mati, saya sempat membicarakan ini dengan seekor belut sebelum sakaratul maut menjemput saya.
Lalu saya terbangun dari mimpi itu. Dan tidak mau hidup di dalam tanah. Tapi saya tidak bisa hidup di luar tanah, badan rasanya panas tidak adem seperti kala didalam tanah.
Tiba-tiba, seekor ayam datang dan memakan sang cacing.
Kodok berteriak-teriak ketakutan,setelah ia pun disantap ular yang lewat.
Senin, 16 Agustus 2010
Kodok dan Cacing
Penulis A. Hermana
Diterbitkan 00.35
Tags
Artikel Terkait
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
16 komentar
makna yang dalam.....dengan perumpamaan cacing dan kokok..
wuiih...sperti dongeng sebelum tidur nih...
kunjungan balik nih,,,salam kenal yah...
semua yang mencoba-cpba mengingkari KODRAT Illahi, pasti akan menyesal dan kalah.
ps: psoting kolaborasinya tgl 1 sept ya...
wuih....dalam juga
kunjungi balik dong...salam kenal dr rara...^_-
mbak pa kbr? mampir lagi dund
hiduplah sesuai dengan alamnya\
jangan bermimpi yang enggak2
Allah telah mengatur segalanya dengan sangat baik.. dan kita tinggal menjalaninya saja.
Nice post... :)
salam kenal blogger lamongan
yang saya tangkap intinya adalah dimanapun kita berada, syukurilah. Karena mungkin itu rencana Tuhan yang terbaik buat kita.. :)
kunjungan balik ketempat sahabat...
suatu pelajaran buat kita ada yg baik dan ada yg buruk... kita jalani apa yg udah di takdir kan sama kita...
semua yg hidup itu pasti akan mati
Ha...ha...haha.... sepertinya si cacing dan si kodok mendapat tanda-tanda sebelum maut menjemput mereka. Ternyata hidup di tempat atau habitat yang baru (bukan aslinya) tidak selamanya aman. Ada saja bahaya yang mengancam. Seperti si cacing yang begitu keluar dari tanah disantap ayam.
Maaf bru sempat mampir.
Tamzil dg fraghmen cacing dan kodoknya inspiratif dan mencerahkan. Nice posting, salam sobat :)
Saya ambil hikmahnya, yaitu hidup dan mati tak ada yang tahu,... serahkan semuanya pada Allah SWT.
Terimakasih atas waktunya untuk berkunjung di rumah kecil ini. O ya, trims juga commentnya.
EmoticonEmoticon