Minggu, 27 September 2009

Met Ultah Hafung....


Hari minggu kemarin tanggal 27 september 2009 adalah hari istimewa untuk anak saya, Hafung. Putri pertama saya. Dia genap berusia 2 tahun, anak perempuan cantik yang sangat saya cintai. Karunia Allah yang kami tunggu-tunggu hampir 4 tahun.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang mengabulkan segala doa dan permintaan kami,
doa untuk kehadiran anak kami,
dan usaha untuk kehadiran anak kami.
27 September 2007, Hafung lahir...
bersama tangisan kegembiraan yang tiada tara untuknya,
bersama doa syukur yang kami haturkan sebisanya untukNya..
Allah SWT, Sang Maha Pencipta, Pengabul segala doa.
Hafung, sudah mulai "capetang" (lancar berbicara), meski masih terputus-putus..
Mbu..pulang, bawa Bu? bawa tue ?( kue), agar, cokat, atau...? segala ia tanyain ketika saya pulang..
Begitu nikmat, bercengkrama dengannya..
Cepat besar ya Fung, semoga jadi anak sholehah.....
yang berbakti untuk Ibu dan Bapak..untuk agama dan negara
panjang umurmu ya nak..jadikan jalan untuk ibadah..
Mohon maaf tak ada hadiah istimewa dari Ibu dan Bapak...
hanya seuntai doa sederhana...
amin ya Rabb...

Selasa, 15 September 2009

Zuma

Hampir seminggu ini, ga corat-coret. Hanya bisa nengok sebentar, siapa pengunjung dan ngasih komentar lalu melihat post terbaru temen-temen dikolom post terbaru meski ga simpen komentar. Gimana kabarnya, bro ..sis..sehat? menjelang akhir Ramadhan ini, ada sebuah duka yang menyelinap, Akankah semua amal ibadah dibulan ini menjadi penambah amal dan penghapus dosa-dosa kita sementara kita tidak selalu berusaha untuk mengisinya dengan segala kebaikan. Semoga saja kita bisa memanfaatkannya dengan baik, dan bertemu kembali tahun depan bersama Ramadhan ini.
Judul postingan diatas, bukanlah nama sebuah game, tetapi nama teman kuliah saya. Ia lulusan Universitas Kyambogo Uganda, jurusan Adult Education. Zuma, kini mengambil magister untuk jurusan yang sama di Indonesia. Kyambogo University didirikan pad tahun 2001, sebagi univeritas publik di Uganda. Universitas ini berada di Kyambogo hill beberapa kilometer dari pusat distrik bisnis Kampala.
Ketika pembukaan kuliah umum, yang dibuka rektor beberapa minggu lalu, kami menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia. Ada yang menarik dari Zuma, ia begitu pasih menyanyikan lagu Indonesia Raya. Hingga suatu ketika, saat dosen tidak masuk kami bercanda, menyuruh Zuma menyanyikan lagu Indonesia Raya di depan kelas. Ia bernyayi dengan terbata-bata, kami mendengarkannya dengan khidmat.
Obrolan selanjutnya dilanjutkan ketika salah seorang teman melemparkan bahan diskusi tentang sekolah dan genderitas dalam keluarga. Zuma angkat bicara pengalaman pendidikannya di Uganda. ketika wajib belajar di Indonesia begitu gencar, anak-anak usia sekolah diwajibkan sekolah hingga pendidikan menengah, ia memandang bahwa anak-anak-anak di Uganda dalam menempuh sekolahnya seolah di"paksa" oleh orang tuanya untuk sekolah. Pandangan dia tentang genderitas pun begitu kental. Ia sangat mengagungkan ibunya. Meski ia mempunyai 2 Ibu tiri dari Bapaknya. Baginya Perempuan memiliki status yang sepadan dengan laki-laki. Perempuan memiliki posisi yang kuat dalam kehidupan keluarga, perempuan juga memiliki peran besar dalam pendidikan bagi anak-anaknya.
Menurut pandangannya, perempuan dewasa sudah memiliki peran dalam membantu saudaranya untuk maju, untuk mendapat pendidikan. Oleh karena ia sangat berterimaksaih pada saudara perempuan dan tentu Ibunya yang mengijinkan menempuh studi Magister sampai ke Indonesia. Zuma mendapat beasiswa magister dari pemerintah Indonesia dan Uganda, ia mengambil studi tentang adult education, sebab layanan pendidikan di Uganda menurutnya lebih cocok dengan pendekatan adult education.
Suatu saat, kami buka bersama sesama teman kuliah. Zuma tak lupa ikut serta. Makanan favoritnya ayam, dan pisang. Ia tak suka agar-agar sebab ia mempunyai pengalaman buruk dengan agar-agar. Ia sempat muntah-muntah karenanya. Zuma juga suka bisa berbahasa Sunda dengan baik, ia selalu berucap ," assalamualaikum, kumaha damang ? (bagaimana kabarnya?), ".
Pengalaman berharga bisa berteman dengannya.
Di Akhir Ramadhan tahun ini, Neng Rara sekeluarga Mengucapkan :

S
elamat Hari Raya Idul Fitri 1430 H
Mohon Maaf Lahir dan Bathin
Semoga Amalan kita diterima Allah SWT dan kembali ke Fitrah di 1 Syawal 143o H.

Amin



Wassalam

Rabu, 09 September 2009

PSH dan BSH


Sebelum lebih jauh corat-coret, saya secara pribadi mau mengucapkan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada :
1. Mbak Aisha : seorang ibu anggun yang bermukim di Jeddah, Saudiarabia dan aktif menulis di blognya, tulisannya inspiratif, bahasanya menuai pujian dan greget.
2. Newsoul : seorang karyawati di Palembang, tulisannya selalu menarik untuk disimak, ungkapan logika tulisannya mudah dicerna dan saya penasaran atas tulisan barunya meski ga sempat nyimpan komentar
3. Annie : Seorang guru di daerah Garut, tulisannya ttg pendidikan formal, aktifitas disekolah dan motivasinya untuk selalu belajar selalu membuat saya malu (seusia dia selalu mempunyai niat untuk belajar)
4. Rachel : seorang ibu yang bijak, lembut, tulisannya humanis sebagai ibu, dan humanis sebagai penulis yang bisa menunjukkan posisinya ketika membahas sebuah topik.
Permohonan ini saya sampaikan atas ketidaksempatan saya mengerjakan PR-PR dari beliau yang telah menganugerahkan saya award " hottest female blogger" minggu yang lalu, yang sangat ciamik tersebut. Terima kasih banyak ya sist..semua.
Baiklah,..
coretan kali ini adalah tentang PSH. Jangan salah meng eja, P S H . bukan PSK. (maaf)
PSH, adalah singkatan dari Pendidikan Sepanjang Hayat. Selanjutnya saya singkat PSH saja ya. PSH merupakan salah satu landasan pendidikan sekolah dan pendidikan luar sekolah (pendidikan non formal/PNF). Ide dan pemikiran/gagasan PSH gagasan yang universal. Istilah Pendidikan sepanjang hayat muncul sekitar tahun 67-70 an. Meskipun demikian pada awal sebelum tahun tersebut pendidikan sepanjang hayat sudah muncul dan dilaksanakan oleh individu atau kelembagaan misalnya di di pondok-pondok pesantren, padepokan-padepokan, bahkan didalam keluarga. Bahkan pada saat manusia hidup, pendidikan sudah mulai ada.
Di Indonesia, penjajah kemudian memperkenalkan konsep pendidikan. Namun saat itu konsep pendidikan masih sangat sempit, pendidikan hanya terjadi diruangan, orang-orang yang belajar juga orang-orang tertentu. Kemudian muncul filsafat pendidikan sepanjang hayat.
Edgar Faure memandang bahwa konsep pendidikan sepanjang hayat sebagai sistem yang menyeluruh yang didalamnya terkandung prinsip-prinsip pengorganisasian untuk pengembangan pendidikan.
Pendidikan sepanjang hayat (lifelong education) selalu didampingi oleh belajar sepanjang hayat. keduanya tidak bisa dipisahkan, keduanya melekat. Knapper dan Kropley mengungkapkan : "Pendidikan sepanjang hayat mengacu pada serangkaian faktor-faktor ektrinsik, berorientasi pada penyediaan (suplay) dengan mengidentifikasi kebutuhan (the needs) dan penyediaan peralatan (the means). Sedangkan belajar sepanjang hayat bersifat instrinsik, beroeientasi permintaan dan sangat bergantung kepada motivasi dan kemampuan individu pembelajar. Pendidikan sepanjang hayat lebih mengacu pada aspek-aspek diluar individu, sedangkan belajar sepanjang hayat lebih pada kebiasaan belajar yang terus berkesinambungan. lebih pada "habit" individu. Pendidikan sepanjang hayat dan belajar sepanjang hayat keduanya memiliki tujuan yang sama yaitu menciptakan masyarakat pembelajar (learning society).
Learning society diungkapkan Prof. Sutaryat sebagai masyarakat, yang didalamnya tedapat lembaga-lembaga pendidikan dan lembaga -lembaga non pendidikan yang secara potensial dan nyata memberikan pelayanan pendidikan kepada masyarakat yang membutuhkannya. Masyarakat belajar adalah masyarakat yang secara aktif berpartisipasi dalam kegiatan belajar.
Ketika berkunjung ke daerah, saya pernah menemukan masyarakat membutuhkan layanan belajar, mereka dapat menagtur waktu kehidupannya untuk belajar, selain kehidupan lainnya seperti urusan rumah tangga, mengasuh anak dll. Seperti inikah, masyarakat pembelajar?
Ciri utama masyarakat pembelajar adalah dorongan untuk belajarnya secara terus menerus selalu tinggi.
Bro and sis.....
Delors (1996 :13-15;63-67) mengungkapkan bahwa pendidikan hendaknya diatur disekitar empat jenis belajar yang fundamental sifatnya sepanjang hayat kehidupan seseorang, yang dapat dikatakan sebagai sendi pengetahuan, yaitu : belajar mengetahui (learning to know), belajar berbuat (learning to do), Belajar hidup bersama (learning to live together), dan belajar menjadi sesorang (learning to be) sehingga ia bisa tumbuh berkembang menjadi dirinya sendiri yang kuat dan mandiri.
Waktu kehidupan yang ditempuh oleh manusia adalah waktu untuk belajar. Belajar mengenai apa saja, belajar mengenai bidang pengetahuan yang ada didunia ini, untuk dikuasai guna meningkatkan kualitas kehidupan.
semoga bermanfaat

Rabu, 02 September 2009

Review Filsafat Pembangunan Masyarakat

Tags

Ini adalah sebuah refleksi saya ttg uraian filsafat pembangunan masyarakat yang kemarin diungkapkan oleh Prof. Enceng. Pada dasarnya pembangunan merupakan usaha untuk menuju kepada sesuatu yang lebih baik dengan menggunakan berbagai cara, tentunya dengan cara yang baik.
Manusia sebagai pemimpin di dunia ini dituntut melakukan perubahan dari kondisi awal (yang kurang baik) kepada kondisi yang lebih baik, sebab pembangunan melibatkan perubahan sikap manusia sebagai individu pembangun. Sikap yang bagaimana agar pembangunan didalam masyarakat berhasil, yaitu sikap yang inovatif, kreatif dan konstruktif. Seperti dikatakan dalam Surat Hud ayat 61 , bahwa ....." Allah menciptakan manusia dan manusia yang jadi pemakmurnya"....
Manusia hidup tentu memiliki tujuan (cita-cita), dalam mencapai tujuan itu perlu dilakukan perjuangan. Dengan perjuangan inilah modal kita untuk merubah sesuatu hal. Seperti dikatakan di Surat Ar Rad ayat 11, bahwa : "Sesungguhnya Allah tidak mengubah nasib suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri ".
Adalah suatu hal yang wajar bila manusia selalu berharap ingin yang mudah-mudah saja, tidak mau menempuh suatu yang sulit, dan biasanya cemas menghadapi kesulitan.
Dari Al Quran dan hadist tersirat bahwa perwujudan keadaan yang membuahkan hasil adalah kemampuan manusia untuk berpikir untuk meyakinkan dirinya yang terbaik sehingga dapat mewujudkan cita-cita, hal ini tentu sebagai sebuah kemurahan Allah SWT. Tuhan Sekalian Alam. Artinya, manusia jangan pernah menyerah dengan tangtangan kesulitan hidup, segalanya harus dihadapi dengan optimis.
Manusia harus berjuang memakmurkan isi bumi. Dalam perjuangan menuju cita-cita itu manusia dibekali fitrah (potensi). Potensi tersebut perlu didayagunakan, seperti apakah potensi tersebut?
Pertama, Harga diri .
Kedua, Curiocity, dorongan untuk selalu ingin tahu,
Ketiga, menolong ( Al Maidah ayat 2)
keempat, Kerjasama,
kelima, Berjuang (Al- Balad ayat 4). Manusia diciptakan Allah untuk berjuang menghadapi kesulitan. Menurut surat ini, manusia haruslah bersusah payah mencari kebahagiaan dan Allah sendiri telah menunjukkan jalan yang membawa kepada kebaikan, dan jalan yang membawa kepada kesengsaraan. Allah menggambarkan bahwa jalan yang membawa pada kebahagiaan itu lebih sulit menempuhnya daripada yang membawa kepada kesengsaraan. Allahu Akbar, Segala puji bagi Allah.
Pembangunan masyarakat adalah sebuah usaha yang dilakukan untuk merubah sebuah masyarakat menjadi lebih baik dengan mencurahkan segala tenaga, pikiran dan perjuangan. Perubahan pembangun masyarakat akan terjadi bila "kadar untuk mencapai perubahannya" tinggi. Kadar disini ditentukan oleh sikap mental pembangu itu sendiri. Siapa pembangun itu, kita, masyarakat dan para pemimpin mulai dari tingkat atas sampai tingkat bawah. Sayang kelihatannya kemauan baik kita untuk membangun dalam sebuah pembangunan masih rendah. Seperti itukah ? Entahlah.
Ada filsafat isu ttg sifat mental orang barat dan orang timur, " Sikap mental orang barat selalu melihat kedepan, sementara sikap mental orang timur cenderung ke bawah sehingga dorongan untuk majunya tidak begitu cepat".
Uraian yang menarik bagi saya Prof...begitu saya bergumam dalam hati...

Hari ini Gempa Bumi

Hari ini, Rabu sekitar jam 15.25 terjadi gempa besar. Sy lihat di fesbuk temen dari Yogyakarta, dari Tasikmalaya, di Bandung juga mengabarkan terjadi gempa bumi. Tepat saat itu saya baru menyalakan laptop sepulang kuliah, dan terjadi gempa tersebut.
Subhanallah, baru kali ini saya mengalami gempa yang begitu besar. Bumi bergoyang, kaca-kaca pecah, barang-barang yang menempel didingding berjatauhan, sudut-sudut bangunan yang tua retak tak terkira, bahkan benteng kantor yang berada dilempeng bagian atas ambrol. Semua karyawan yang masih ada langsung berhamburan keluar, termasuk saya. Mobil-mobil yang terparkir terlihat bergoyang, para karyawati menjerit dan menangis saking terkejut dan memang baru pertama kali mengalami gempa yang boleh dibilang cukup lama sekitar 2-3 menitan. Sebab berulang-ulang. Semua karyawan tanpa sadar langsung menghubungi saudara masing-masing, melalui telpon selulernya, bahkan sy sampai ga bisa mengubungi hafung dan si manis di rumah. Rasa khawatir muncul ketika belum juga ada jawaban, akhirnya alhamdulillah keluarga selamat, meski hafung sedikit shock karena saat terjadi gempa sedang tidur siang.
Mungkin jika gempanya lebih lama, saya tidak bisa membayangkan apa yang terjadi.
Kebesaran Allah di bulan Ramadhan ini, mengingatkan kita untuk selalu bertaubat atas segala hilaf dan dosa.
Terimakasih ya Allah, Engkau selamatkan aku dan keluargaku.
Semoga bencana ini tidak terulang.
amin ra rabb....

Selasa, 01 September 2009

Pendidikan Non Formal , : ..Pendidikan Kesetaraan

Bro, sis..tentu diantara anda pernah dengar ttg kelompok belajar Paket A, B dan C. Nah, kelompok belajar Paket A,B dan C ini merupakan salah satu bagian dari program pendidikan non formal, khususnya Pendidikan Kesetaraan. Seperti diketahui bersama bahwa program pendidikan non fomal (nonformal education) di Indonesia dikenal memiliki program-program yaitu Pendidikan Kecakapan Hidup (lifeskills), Pendidikan Anak Dini Usia, Pendidika Kepemudaan, Pendidikan Pemberdayaan perempuan, Pendidikan Keaksaraan, Pendidikan Keterampilan dan Pendidikan Kesetaraan.
Pendidikan Kesetaraan sendiri merupakan program pendidikan non formal yang menyelenggrakan pendidikan umum setara SD/MI,SMP/MTS, SMA/MA yang mencakup program Paket A, Paket B dan Paket C. Pendidikan Kesetaraan ditujukan bagi peserta didik yang berasal dari masyarakat yang kurang beruntung, tidak pernah sekolah, putus sekolah dan putus lanjut, serta usia produktif yang yang ingin meningkatkan pengetahuan dan kecakapan hidupnya.
Definisi mengenai setara adalah sepadan dalam civil effect, ukuran, pengaruh, fungsi dan kedudukan. Lulusan Program pendidikan kesetaraan memiliki hak yang sama dengan pendidikan formal yaitu mereka bisa melanjutkan ke jenjang berikutnya yang lebih tinggi.
Diluar hal itu pengelolaan pendidikan kesetaraan di Indonesia sekarang begitu menjamur, minat masyarakat mengikuti program inipun semankin meningkat. Program Paket B pun memberikan sumbangsih terhadap program wajar dikdas secara nasional mencapai sekitar 3 %, lulusan Paket A, B dan C terus meningkat.
Sejalan dengan perkembangan jaman, karakteristik sasaran, maka pendidikan kesetaraan pun mulai memberikan variasi layanan untuk memberikanlayanan bagi masyarakat yang memang membutuhkan layanan pendidikan non formal. Kini pendidikan kesetaraan pun memberikan alternatif layanan seperti Pembelajaran Langsung, Lumbung Belajar, Layanan Jemput Bola, Homesscholing dan E-Learning.
Pembelajaran langsung adalah tatap muka langsung antara tutor dan warga baik secara perorangan maupun kelompok di di Pusat kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) atau lembaga penyelenggara lainnya.
Lumbung Belajar adalah tempat disebut gudang ilmu,tempat yang dapat disinggahi olehwarga belajar yang ingin mendapatkan pengetahuan dan keterampilan. Jenis lumbung belajar terdapat juga di Nunukan, Entikong, Hongkong.
Layanan Jemput Bola, adalah layanan pendidikan yang bersifat aktif, yang bergerak mendatangi dan menjangkau peserta didik yang mengalami hambatan atau kesulitan untuk datang ke tempat pembelajaran, biasanya disebut juga tutor kunjung. Tugas tutor disini sangat berat, ia harus mendatangi warga belajar yang lokasinya cukup jauh, bahkan tutor menggunakan para layang untuk mencapai sasaran karena letak geografis yang bergunung dan berlembah seperti di kawasan Indonesia Timur.
Home schooling, adalah proses layanan pendidikan yang dilakukan secara teratur, terarah dan terencana dilakukan oleh orangtua/keluarga di rumah atau ditempat-tempat lain, dimana proses belajar berlangsung dalam suasana kondusif dengan tujuan agar semua potensi anak yang unik dapat berkembang secara maksimal.
E-Learning merupakan situs percontohan penggunaan teknologi komunikasi untuk alternatif sistem belajar.
Diversifikasi layanan ini dilakukan sebenarnya untuk memberikan layanan kepada masyarakat yang memiliki keterbatasan dalam hal geografis terpencil, keterbatasan dari sisi waktu, keterbatasan ekonomi dan keterbatasan sosial.
Tugas tutor (tenaga pengajar) dan penyelenggraan pendidikan non formal sangat berat, bila melihat karakteristik sasaran pendidikan non formal yang beragam, apalagi anggaran untuk pendidikan non formal di Indonesia cenderung tidak sebanding dengan anggaran untuk pendidikan formal. Padahal pendidikan non formal sendiri memiliki andil besar dalam membantu pembangunan pendidikan di Indonesia. Seperti dikatakan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional bahwa Pendidikan Non Formal sebagai penambah, pengganti dan pelengkap pendidikan formal, tetapi Pendidikan Non Formal memberikan warna tersendiri bagi lulusannya yaitu bagaiamana memberdayakan diri,untuk menolong dirinya sendirinya. Meskipun tangtangannya kini semakin beragam dan begitu kompleks.