Selasa, 26 Mei 2009

Belajar, Tak peduli usia.....



Alhamdulillah, ada yang lupa. Sudah 101 postingan saya terbitkan. Saya akui, beberapa bulan ini semakin asyik juga corat-coret di media ini. Meski saya akui, pada awalnya aktifitas ini terhenti karena masalah teknis. Laptop satu-satunya saat terjun ke dunia ini harus di rawat ke tempat service. mmh..sangat menyedihkan waktu itu (awal tahun 2009).

Postingan kali ini berawal dari kunjungan ke sebuah PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat). PKBM adalah salah satu wadah tempat aktifitas masyarakat melakukan pembelajaran non formal untuk menambah pengetahuan dan keterampilan. PKBM berasal dari masyarakat, dikelola oleh masyarakat dan untuk masyarakat. PKBM merupakan salah satu wadah andalan bagi masyarakat pedesaan untuk menambah ilmu dan keterampilan, ( dulu PKBM banyak didirikan di desa-desa terpencil karena akses memperoleh pendidikan di desa terpencil cukup sulit ). Tapi sekarang PKBM juga banyak muncul di perkotaan , sebab ternyata kebutuhan belajar ternyata dibutuhkan dimana saja, termasuk perkotaan.
Mohon maaf saya tidak bisa sebutkan nama PKBM tersebut. Ada yang menarik di PKBM tersebut, ada sekelompok ibu-ibu sedang belajar menjahit, jam belajarnya siang (bukankah itu waktu untuk memasak bu ?), tapi mereka begitu antusias mengikuti sebuah kursus keterampilan menjahit. Apa tujuan mereka ikut kursus menjahit ini ya?
Selidik punya seliidik, tujuan mereka bukan untuk mengisi waktu luang bro...sis..
tapi kesadaran mereka bahwa belajar adalah unutk menambah ilmu dan keterampilan, jika kelak berguna bisa pakai untuk membuat usaha kecil-kecilan atau ya ..sekedar menjahit pakaian keluarga serunya.
Di fasilitasi oleh seorang tutor yang tak kalah semangat mentransfer keterampilan menjahit, pembelajaran tersebut berlangsung informal, tak ada batas antara tutor dengan ibu-ibu tersebut, diselingi canda tawa, saling bertanya dan saling membantu membetulkan cara memotong kain dan mengukur pola pakaian.
Wuih, begitu semangat mereka, tak peduli ruang belajar yang sesak dan panas serta hanya beberapa mesin jahit yang sudah usang untuk prakteknya.
Semangat mereka,
antusias mereka menunjukkan "ketakpedulian" mereka pada usia
mereka terus berupaya menambah keterampilan di sela usianya yang senja, disela kesibukan rumahtangganya..
salut bu,
semoga sukses ya bu....

21 komentar

Salut mbak aku, kita ajah yg muda muda klo belajar uda males. tapi yang tua malah lebih semangat dari yang muda muda, bagusss...

Ass..
Wah buat ibu-ibu yang belajar menjahit semoga cepet pinter menjahit dan bisa di kembangkan untuk kedepannya bisa menambah devisa keluarga.

buat neng Rara, salut neng, artikelnya menarik. belajar itu gak harus muda. karena selagi kita hidup selagi itulah kita harus terus belajar tentang apapun
Wassalam

Ass
Wah mba, uda banyak jg ya postingannya....salut deh.....tetep rajin2 posting ya mba
Wass

Ass. Neng.
Hmmmm... menurut aku, belajar tuh gak pernah mengenal usia, meski kita uda g muda lg, belajar harus tetap berjalan.
Sukses buat Ibu2 yg lg jahit, buat Neng Rara juga.
Wass.

Salut yaa buat ibu-ibu, saya sangat setuju bahwa belajar itu yaa sampai akhir hayat.

@jengsri: berarti bagi lelaki nggak akan bilang cewek saya mahasiswi lho...

ass.
@ dunia polar : stuju dgn pndpt tsb, usia bukan penghalang bagi kita utk belajar terus (long life education")
@ dwina : trims mbak,sy hanya mengungkapkan apa yang sy lihat dan amati, dan sy pikir kejadian tsb menjadi pemicu utk belajar terus.
@ exort : abang juga jangan bosen2 datang ya..
@ rio : bener tuh rio, usia jgn jd penghalang tuk bljr.
@ jeng sri : di eropa memang kesadaran menambah ilmu pengetahuan sangat tinggi,sebab persaingannya sangat ketat dan perkembangan jaman memang menuntut untuk itu. trims jeng sharingnya.
wassalam

@ big sugeng : ha..ha..stuju mas, jika yang belajarnya udah pada tua bukan mahasiswi ya.
mari "gemakan" belajar sepanjang hayat.

ass
Wah good news sis.Moga sukses ya para ibu-ibu yang belajar dan bisa buka usaha sendiri di rumah nantinya.
wassalam.

karna itulah buat kita-kita yg masih muda jangan mo kalah dong sama ibu2 itu,, kita harus lebih semangat dalam mencari ilmu,, mumpung masih muda,, jangan pernah menyia-nyiakan kesempatan...

salut,
walau diusia senja mereka tetap semangat.
seperti pepatah "tuntutlah ilmu sampai ke liang lahat".

ass.
@ aisha : eh..mbak. trims. mudah-mudahan kita bisa belajar dari peristiwa tersebut.
@ Yoliiz ; top banget, setuju. waktu harus digunakan sefektif mungkin untuk belajar nambah ilmu.
wassalam

Thanks buat kunjunganya......

Siip arikelnya bener banget, karena kita belajar sumur hidup kita and belejar gak da batasan usia!!....

belajar lah sampai ke liang lahat.........

salut juga nih ama ibu ibu di tempatnya neng rara..moga sukses ya belajar menjahitnya...

ini yang namanya tua" makin jadi. Salut dengan semangat 45nya. tosh....!!!!

salut...
sama seperti attayaya dong
attayaya belajar teruuuuuuusssss
kapan liburnya

tuntutlah ilmu sampai ke liang kubur

makasih udah mampir di butang emas

Ucu Atan juga lagi belajar bahasa Melayu

ass.
@ planet jingga : siip mas pepatahnya
@ ilham B ; mmhh stuju, ga ada batasan..
@ wisata riau ; oke,trims knjungannya
@ baburinix ; sukses utk semua ya..
@ fo ; bukan tua keladi kan?
@ atta : yups.bljar trus..atta
@ butang emas : sama-sama
@ ucu atan : met belajar ucu ata, tar psotingan bahasa melayu ya.
trim utk semua.

apa kaabar? lama gak kemari nih

ass.
baik, sama sy jg dh lama ga meluncur ke sana.
mohon maaf ya.
wassalam

Terimakasih atas waktunya untuk berkunjung di rumah kecil ini. O ya, trims juga commentnya.
EmoticonEmoticon