Sore ini begitu indah, begitupun tadi pagi. Mentari bersinar dengan hangat, Pakaian ngantor rapi dan tersetrika, si merah lancar-lancar saja menembus kota mengantar menuju kantor, dan Pak satpam menyambut dengan hangat di gerbang kantor. Ruangan tempat kerja begitu bersih dan wangi selesai di pel dan dibersihkan, temen-temen kantor saling menyapa, bersalaman dan bersenda gurau, mengawali pagi bersiap menggarap pekerjaan.
Hingga sore datang menjelang, aku berpikir ketika menulis ini, Adakah hari seindah hari ini?
Akankah hari-hari seindah hari ini selalu datang, esok hari, minggu depan, bulan depan, tahun depan? akankah umurku mencapai esok hari, minggu depan, bulan depan, tahun depan ?
Semua rahasia Allah, aku sebagai hamba hanya menjalaninya dan mengisinya sebaik mungkin.
Bagaimana jika aku mati ?
Mati pasti datang, maut pasti menjemput.
Apakah amalku sudah cukup ?
Apakah ibadahku sudah lengkap ?
Bagaimana kalau rapot kehidupannku banyak merahnya ?
Aku sangat malu, malu pada Allah. Allah Sang Pencipta, bukankah sejak masa ruh kita diciptakan kita sudah mengikat perjanjian dengan Allah untuk selalu taat kepadaNya ?, Untuk selalu mengabdi, menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya?.
Subhanallah....
Jika saya mati,
.....tentu pakaian kantor yang tersetrika rapi ini tidak lagi kupakai, si merah tidak akan mengantarku menuju peristirahatan terakhir, pak satpam tidak akan menyambutku digerbang pemakaman, temen-temen kantor mungkin hanya ikut berduka sambil berdoa melepas kepergianku,...
...keluargaku : ...suamiku ? ia akan menangis menjerit-jerit atas kepergianku, sambil menggendong anakku,....Allahu Akbar!..begitu menyedihkan. Tapi lebih menyedihkan lagi jika amal ibadahku merah semua...Allahu Akbar.Engkau Maha Pengampun.
ayah, ibu, ayah mertua, ibu mertua tentu akan lebih meronta dalam tangisnya atas kepergianku, disela doanya yang tidak terputus.
Mungkinkah seperti itu gambarannya ketika mereka memperoleh ketika jasadku sudah tidak bernyawa. Mungkin ruh-ku yang lebih menangis karena amal ibadahku banyak merahnya. Atau mungkin ruh-ku akan tersenyum, sebab telah meninggalkan dunia yang penuh godaan ini. Hanya Allah Yang Maha Mengetahui.
Bagaimana nanti jika malaikat maut bertanya didalam kuburku,
Apakah aku bisa menjawabnya ?
Apakah aku bisa mengelak ?
..................
Ah...aku termenung sendiri. Sore yang indah ini dihiasai dengan tulisan refeleksiku yang mungkin terlalu jauh, aku masih ingin menikmati kehidupan ini dan mengisinya dengan segala kebaikan dan ibadah untuk bekal nanti menjelang mati jika Allah masih berkenan mentakdirkan umurku untuk esok hari, untuk minggu depan, untuk bulan depan dan untuk tahun depan...
Ya Allah, panjangkanlah umurku untuk menjadi jalan ibadah kepadaMu..
Amin ya rabb......
Akankah hari-hari seindah hari ini selalu datang, esok hari, minggu depan, bulan depan, tahun depan? akankah umurku mencapai esok hari, minggu depan, bulan depan, tahun depan ?
Semua rahasia Allah, aku sebagai hamba hanya menjalaninya dan mengisinya sebaik mungkin.
Bagaimana jika aku mati ?
Mati pasti datang, maut pasti menjemput.
Apakah amalku sudah cukup ?
Apakah ibadahku sudah lengkap ?
Bagaimana kalau rapot kehidupannku banyak merahnya ?
Aku sangat malu, malu pada Allah. Allah Sang Pencipta, bukankah sejak masa ruh kita diciptakan kita sudah mengikat perjanjian dengan Allah untuk selalu taat kepadaNya ?, Untuk selalu mengabdi, menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya?.
Subhanallah....
Jika saya mati,
.....tentu pakaian kantor yang tersetrika rapi ini tidak lagi kupakai, si merah tidak akan mengantarku menuju peristirahatan terakhir, pak satpam tidak akan menyambutku digerbang pemakaman, temen-temen kantor mungkin hanya ikut berduka sambil berdoa melepas kepergianku,...
...keluargaku : ...suamiku ? ia akan menangis menjerit-jerit atas kepergianku, sambil menggendong anakku,....Allahu Akbar!..begitu menyedihkan. Tapi lebih menyedihkan lagi jika amal ibadahku merah semua...Allahu Akbar.Engkau Maha Pengampun.
ayah, ibu, ayah mertua, ibu mertua tentu akan lebih meronta dalam tangisnya atas kepergianku, disela doanya yang tidak terputus.
Mungkinkah seperti itu gambarannya ketika mereka memperoleh ketika jasadku sudah tidak bernyawa. Mungkin ruh-ku yang lebih menangis karena amal ibadahku banyak merahnya. Atau mungkin ruh-ku akan tersenyum, sebab telah meninggalkan dunia yang penuh godaan ini. Hanya Allah Yang Maha Mengetahui.
Bagaimana nanti jika malaikat maut bertanya didalam kuburku,
Apakah aku bisa menjawabnya ?
Apakah aku bisa mengelak ?
..................
Ah...aku termenung sendiri. Sore yang indah ini dihiasai dengan tulisan refeleksiku yang mungkin terlalu jauh, aku masih ingin menikmati kehidupan ini dan mengisinya dengan segala kebaikan dan ibadah untuk bekal nanti menjelang mati jika Allah masih berkenan mentakdirkan umurku untuk esok hari, untuk minggu depan, untuk bulan depan dan untuk tahun depan...
Ya Allah, panjangkanlah umurku untuk menjadi jalan ibadah kepadaMu..
Amin ya rabb......
37 komentar
hanya tinggal keabadian yang rela neng...serta hanya amal yang dibawa..tiada lain.. btw met berbuka neng rara
assalamualaikum,
fajar : sama-sama fajar.mudah-mudahan puasa hari ke empat ini semakin kita membuat rajin meningkatkan malan dan ibadah. amin.
mari berbuka,
dgn apa berbukanya?
aku masih di kantor.
wassalam
yg penting kita sudah berusaha hidup benar di hadapanNya. tidak usah kuatir tentang hari esok saat kematian tiba.
Subhanalloh, Astagfirulloh, selalu saja ada rasa cemas tersendiri ketika kita ingat mati, apakah amalku cukup buat mengantarkan tidur panjangku? Wallohu a'lam, kita hanya bisa berusaha.
Assalaamu 'alaikum Neng, Aliamdulillah Rio baik2 aja, ginana kabar Neng Rara sendiri kenapa jarang BW skrg.
Sekali update langsung membahas tntang kematian.
Hmmm... rasa takut akan mati itu pernah menghantuiku ketika pertama kalinya aku di opname. Tapi skrg aku udah pasrah, kematian manusia itu mutlak Alloh yg punya.
Wass
ajal memang akan menjemput kita...
entah kapan, dimana dan dalam keadaan apapun...
kita pasti menuju kesana...
sesungguhnya cita2 manusia adalah menuju kematian...
cuma kapan kematian itu akan datang...
hanya Allah yang tau...
semoga kita selalu memiliki bekal yang banyak ketika ajal itu datang...
salam sayang
Mati adalah pasti, hidup setelah mati yang kita renungi.....moga kita selalu instropeksi....mantab neng.....
Subhanalloh....
Ass.
Amin ya rabal'alamiiinnn...semoga kita semua diberikan umur panjang dan dapat mengisinya untuk melakukan hal-hal yang positif dan diridhoin olehNya
Wass.
Iya ya mbak..
gak kebayang jika nanti mati seperti apa
tapi yang penting, selama hidup kita menjalani sesuatu dengan sebaik-baiknya
ass
ya..semoga panjang umur ya sis..supaya bisa lebih banyak beramal dan beribadah pada Allah swt amin.met puasa...sis
wassalam...
emmm.makasih neng nasihatnya
Aminnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn....
Sebuah renungan yang patut menjadi cermin diri.
mantap
moga dipanjang umur..murah rezeki...byk amalan baik ;-)
sore yang indah, pun dengan refleksinya..
assalamualaikum,
fanny : setuju fan, jgn kuatir hari esok,yg penting kita dh berusaha nyiapin segalanya.
mantan copet : sudah ga cemas? semoga saja tidak.
rio : ya..lg banyak ksibukan mas.syukur lah udh baikan mah.
omenloovers: untaian kata yg indah men, semoga untaian hidup kita juga berujung keindahan
buwel : trims buwel.mdh2an kita selalu berintrospeksi untuk sebuah kebaikan
a-chen : trims bro atas kunjungannya
exort : semoga saja niatnya terwujud bang
Itik : bener mbak, jarang kita mengingatnya (kematian) padahal ia begitu dekat dan pasti
aisha : alhamdulillah sis,masih puasa. semoga kita diberikan kekuatan fisik dan batin dlm menempuh puasa tahun ini.
anaksingkong : nasihat untuk sy juga bang
kabasaransoultan : mari kita bercermin dari kehidupan yang telah kita lewati.
zumari : thank bang zum, mdh2an kita panjang umur dan bisa mengisinya dengan ibadah
hari lazuardi : thanks bang hari, sy jg belajar dari anda dan teman-teman yg sudah lama mosting
terimakasih teman-temen atas knjungannya.mhn maaf baru sempet ngobrol di kotak komen ini.
wassalam
assalamualaikum,,
bagus mbak postingannya,,
kadang2 kita terlalu sibuk sama kesedihan duniawi,,
padahal ada yg lebih kekal suatu hari nanti,
walaikum salam che,
pulang kampung ga che?
ato masih menikmati suasana negeri sakura?
trims che.
wassalam
Assalamua'alaikum.
Berkaca dari Neng Rara, jadi mengingatkan diri utk lebih mawas diri dalam melangkah. trima kasih Neng Rara.
Wassalamualaikum.
waalaikumsalam,
ga nyangka, mas ades langsung berkunjung ke rumah ini.disuguhi apa ya?
ada juga kolek ni mas?
udah berbuka kan.
trims,sy jg belajar banyak dari rumah mas.
wassalam
kebetulan lg bisa BW dan ngenet, Neng Rara. posting2 di blog ini memberikan lebih dari sekedar rasa kenyang...yaitu pencerahan yg berangkat dari kenyataan hidup.
Alhamdulillah, tadi sudah berbuka dng tempe goreng, teh manis ma mangga.
thanks juga, Neng Rara.
btw, link sudah saya pasang di halaman blogroll saya. boleh tukeran link lagi utk blog saya lain & masih seumur jagung?
trima kasih. Wassalamu'alaikum.
assalamualaikum,
terimakasih mas. ada rasa bersalah barusan, ktika sy buka gmail saya yg lama ga pernah dibuka, ada yg ngirim mail tp skitr bln juni, dh ckp lama. intinya pingin bljr ngeblog.pdhal sy jg msh bljr.sy ksh web nya mas aja utk tutorial blog,(mhn maaf blm ijin ke mas).
wah stuju mas, tempe kaya vitaminnya.
boleh mas.
blog yang mana lagi mas?
wassalam
assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuhh
neng... tenang ajja napa... duuhhh.. susah nii ngemengnya
serasa ditelanjangi.....tobat dah.
Warning!! SPAM has been detected!
...kita semua harus menerima kenyataan, tapi menerima kenyataan saja adalah pekerjaan manusia yang tak mampu lagi berkembang. Karena manusia juga bisa membikin kenyataan-kenyataan baru. Kalau tak ada orang mau membikin kenyataan-kenyataan baru, maka “kemajuan” sebagai kata dan makna sepatutnya dihapuskan dari kamus umat manusia...
(Pramoedya Ananta Toer, Rumah Kaca, hal 436)
Jika kita mati, hanya keshalehan sosial (keshalehan horizontal, keshalehan terhadap sesama dan alam semesta) yang akan tertinggal dan dikenang oleh generasi penerus kita....this way we will be called Heroes!
selama apapun kita hidup, "Our time is always enough...!"
assalamualaikum,
genial : trim gen, motivasinya
patahhati : mdh2an jd pengingat bagi kita semua
mantan copet : sy percaya mas. seseorang yang sudah memilih sesuatu (apalagi pilihannya sebuah pilihan yg benar) maka ia telah memiliki sebuah tekad yg kuat.
InsaAllah sy akan dtg ke TKP.
Pelangi anak : Ulasan yang menarik mbak, sy memahaminya.
Banadit Pangaratto : silakan masuk bandit, trims dh berkunjung.
wassalam
Wuaaaaaaaaaaaaa jgn mati dulu ni, jalani Puasa n hidup dolo, MATI dan HIDUP uda ada yang atur
salam kenal
Hidup itu merupakan sebuah mukjijat yg boleh kita terima dariNya. Pergunakanlah waktu sebaik mungkin jika Ia masih memberikan mukjijat itu, maka kita tak perlu khawatir lagi saat ia sudah berhenti memberikannya...
assalamualiakum,
thanks haedir, sy stuju hidup ada yg ngatur.
fanda : mbak, bener mbak. hidup ini mukjijat dariNya.
wassalam
Warning!! SPAM has been detected!
amien amien...
amien buat doanya di akhir tulisan....
mang kmn aja neng?!?!?!?
Hmm..sebuah renungan yang bagus..
subhanallah...
semoga kita bisa menjadi yang terbaik dalam ibadah kepada Allah Robbul Izzati
assalamualaikum,
pasang iklan : setuju banget.
elsa : thanks mbak elsa, doanya
chikal : amin bang...
wassalam
Terimakasih atas waktunya untuk berkunjung di rumah kecil ini. O ya, trims juga commentnya.
EmoticonEmoticon