Hari Minggu kemarin saya berkesempatan berolahraga pagi sekaligus berbelanja di Pasar Murah yang hadir tiap hari Minggu di Lapangan Dadaha Tasikmalaya. Pengunjung yang berolahraga ternyata lebih banyak pengunjung yang berbelanja di Pasar Murah. Berbagai barang mulai dari hasil bumi, cemilan tradisional, pakaian anak dan dewasa, pedagang kaki lima, hingga sandal dan sepatu ada diperjualbelikan.
Di tengah hingar bingar para pedagang, ada juga kumpulan tukang topeng monyet. Topeng Monyet ini sangat disukai oleh anak saya, ia paling senang menyaksikan aksi monyet yang meniru tingkahlaku manusia ini. Monyet yang biasanya dipakai untuk topeng monyet yaitu jenis long tailed monkey , spesies Macaca Fascicularis. Monyet yang melakukan gerakan mirip manusia ini memang menggelikan misalnya naik motor, membaca Koran, bercermin, membawa gerobak sampah atau menirukan sembahyang dan berdoa. Sungguh luar biasa sang pawang yang melatihnya, hingga monyet bisa melakukan atraksi diatas.
Dalam beratraksinya monyet biasa diiringin oleh gamelan dan gendang yang sangat akrab di telinga kita, tang ting tung tang ting tung tang ting ting tung.. tang ting tung tang ting tung tang ting ting tung.. si monyet semakin bersemangat. Setelah beratraksi lalu monyet berkeliling membawa kaleng plastic kecil, meminta uang alakadarnya pada penonton. Lehernya yang terbelenggu rantai kadang terlihat sangat patuh pada tuannya.
Dibeberapa tempat, profesi ini mendapatkan tekanan dari aktifis penyayang binatang, dengan alasan eksploitasi hewan dan seharusnya dilepaskan.
Topeng monyet, merupakan salah satu kesenian tradisional Indonesia. Keberadaannya kini tergilas jaman, mungkin tidak banyak anak yang senang dengan topeng monyet karena lebih suka nonton tv atau mainan elektronik seperti robot-robotan, dll. Tidak heran kini profesi sebagai pawing topeng monyet semakin berkurang, karena minat penonton anak-anak sekarang semakin berkurang.
Sungguh kasihan para pemilik profesi ini, disatu sisi mereka adalah penghibur disisi lain mereka kadang disepelekan sebagai peminta-minta dengan mengedepankan jasa hewan peliharaan. Entahlah. Saya tidak tahu.
Atau, pernahkah anda berkunjung ke rumah pawang topeng monyet? Berapa penghasilan mereka sebagai pawang topeng monyet ? (maaf bukan merendahkan profesi mereka).
Berapa kali monyet ini di beri buah-buahan dalam sehari ?
Lebih sering mana, sang pawang memberi buah-buahan pada monyetnya atau pada anak istrinya?
Bagaimana jika monyet dan anak sang pawang sakit bersamaan? Siapa kira-kira yang paling dulu di obati ? anak sang pawang, atau monyetnya sebagai sumber penghasilan ?
Jangan terlalu dekat menonton
Bagi anak anda yang hobi permainan tradisional ini,sebaiknya menjaga jarak tonton sebab bisa saja monyet nya mencakar , meludah dan mengigit sebab menurut beberapa penelitian monyet ini juga berbahaya yang bisa membawa penyakit misalnya pembawa virus simian T-cell lymphotropic, yang diyakini sebagai virus HTLV, nenek moyang virus primata yang menular pada manusia, yang kemudian diketahui penyebab leukemia. Selain itu juga virus herpes B.
Topeng Monyet dan Manusia Pekerja
Monyet dalam permainan ini sangat patuh pada tuannya, ia akan mendapat imbalan besar berupa buah-buahan, tidak dipukul, tidak ditarik keras-keras, apalagi bila bisa kerja lebih lama (lembur ) menghibur penonton untuk mendapatkan tambahan uang saweran. Begitu juga manusia, jika ia patuh pada tuannya, bekerja maksimal, lembur dan mendatangkan keuntungan besar bagi tuannya, maka tidak jauh bedakah dengan topeng monyet ? Entahlah . Siapa sebenarnya yang meniru ? Manusia bertopeng monyet atau monyet bertopeng manusia ?
Di tengah hingar bingar para pedagang, ada juga kumpulan tukang topeng monyet. Topeng Monyet ini sangat disukai oleh anak saya, ia paling senang menyaksikan aksi monyet yang meniru tingkahlaku manusia ini. Monyet yang biasanya dipakai untuk topeng monyet yaitu jenis long tailed monkey , spesies Macaca Fascicularis. Monyet yang melakukan gerakan mirip manusia ini memang menggelikan misalnya naik motor, membaca Koran, bercermin, membawa gerobak sampah atau menirukan sembahyang dan berdoa. Sungguh luar biasa sang pawang yang melatihnya, hingga monyet bisa melakukan atraksi diatas.
Dalam beratraksinya monyet biasa diiringin oleh gamelan dan gendang yang sangat akrab di telinga kita, tang ting tung tang ting tung tang ting ting tung.. tang ting tung tang ting tung tang ting ting tung.. si monyet semakin bersemangat. Setelah beratraksi lalu monyet berkeliling membawa kaleng plastic kecil, meminta uang alakadarnya pada penonton. Lehernya yang terbelenggu rantai kadang terlihat sangat patuh pada tuannya.
Dibeberapa tempat, profesi ini mendapatkan tekanan dari aktifis penyayang binatang, dengan alasan eksploitasi hewan dan seharusnya dilepaskan.
Topeng monyet, merupakan salah satu kesenian tradisional Indonesia. Keberadaannya kini tergilas jaman, mungkin tidak banyak anak yang senang dengan topeng monyet karena lebih suka nonton tv atau mainan elektronik seperti robot-robotan, dll. Tidak heran kini profesi sebagai pawing topeng monyet semakin berkurang, karena minat penonton anak-anak sekarang semakin berkurang.
Sungguh kasihan para pemilik profesi ini, disatu sisi mereka adalah penghibur disisi lain mereka kadang disepelekan sebagai peminta-minta dengan mengedepankan jasa hewan peliharaan. Entahlah. Saya tidak tahu.
Atau, pernahkah anda berkunjung ke rumah pawang topeng monyet? Berapa penghasilan mereka sebagai pawang topeng monyet ? (maaf bukan merendahkan profesi mereka).
Berapa kali monyet ini di beri buah-buahan dalam sehari ?
Lebih sering mana, sang pawang memberi buah-buahan pada monyetnya atau pada anak istrinya?
Bagaimana jika monyet dan anak sang pawang sakit bersamaan? Siapa kira-kira yang paling dulu di obati ? anak sang pawang, atau monyetnya sebagai sumber penghasilan ?
Jangan terlalu dekat menonton
Bagi anak anda yang hobi permainan tradisional ini,sebaiknya menjaga jarak tonton sebab bisa saja monyet nya mencakar , meludah dan mengigit sebab menurut beberapa penelitian monyet ini juga berbahaya yang bisa membawa penyakit misalnya pembawa virus simian T-cell lymphotropic, yang diyakini sebagai virus HTLV, nenek moyang virus primata yang menular pada manusia, yang kemudian diketahui penyebab leukemia. Selain itu juga virus herpes B.
Topeng Monyet dan Manusia Pekerja
Monyet dalam permainan ini sangat patuh pada tuannya, ia akan mendapat imbalan besar berupa buah-buahan, tidak dipukul, tidak ditarik keras-keras, apalagi bila bisa kerja lebih lama (lembur ) menghibur penonton untuk mendapatkan tambahan uang saweran. Begitu juga manusia, jika ia patuh pada tuannya, bekerja maksimal, lembur dan mendatangkan keuntungan besar bagi tuannya, maka tidak jauh bedakah dengan topeng monyet ? Entahlah . Siapa sebenarnya yang meniru ? Manusia bertopeng monyet atau monyet bertopeng manusia ?