Rabu, 04 Mei 2011

Hikmah di balik Lupa

Assalamualaikum..
Suatu saat ditempat kerja saya ada kegiatan "ngaliwet ". Ngaliwet artinya adalah memasak nasi liwet. Dan Nasi Liwet adalah nasi yang hanya ditanak sekali (tanpa dikukus lagi) dengan dicampur dengan rempah-rempah yang membuat nasi lebih beraroma dan enak. Kegiatan ini dilakukan selain untuk menjaga semakin kokohnya rasa persatuan dan persaudaraan antar sesama tim kerja, juga melepas stress kerjaan. Dari bincang-cincang saya dengan beberapa teman junior, acara ini menjadi sebuah wahana untuk bisa dekat dengan "senior". hehehe..
Konon ngaliwet ini adalah salah satu budaya masyarakat Sunda. Entahlah, saya kurang paham tentang itu. (tapi ini jadi catatan saya untuk mengetahui lebih dalam, kegiatan ngaliwet dengan budaya Sunda). Saya tidak akan ngobrol banyak tentang acara ngaliwetnya, tetapi hanya ingin mengupas ketelodoran saya.
Begini, ketika nasi liwet sudah sebentar lagi masak, saya bersama seorang teman hendak membeli teman makan nasi liwet ke pasar. Kala itu saya,pergi ke pasar dan mampir sebentar ke ATM. Saya mengambil uang sedikit, dan kemudian meninggalkan mesin ATM dengan tergesa-gesa dan hualllaaaahhhh..kartu ATM saya ketinggalan. Saya belum menyadarinya, karena begitu tergesa hingga benar-benar lupa.
Akhirnya, saya mendapatkan teman nasi liwet yang akan dibeli, dan kembali ke kantor dengan tengtengan belanjaan dari pasar. Hingga akhirnya,nasi liwet masak kami makan liwet bersama dengan nikmat. Alhamdulillah.
Selesai makan nasi liwet bersama, lega rasanya. Perut kenyang,kami kembali bekerja hingga akhirnya pulang. Malampun datang, saya belum sadar bahwa kartu ATM tidak ada digengaman. Malam itu saya tidur pulas, karena mungkin kecapaian.
Subuh datang, kumandang adzan begitu indah mengalun mengajak menunaikan ibadah shalat subuh. Saya bersujud, menumpahkan segala keluh kesah kepada Allah. Meminta berkah dan pertolongan setiap saat bagi saya dan keluarga.
jam 06.00 pagi, seorang teman sms.," Neng, jangan lupa surat keterangan bank, hari ini harus selesai,". Jakarta menunggu siang ini.,". Saya menjawab singkat saja. ,"Ya,'.
jam 08.00 pagi saya menuju bank hendak membuat surat keterangan bank dan membawa buku tabungan.Setelah menyampaikan kebutuhan saya kepada petugas bank kalau saya akan membuat Surat Keterangan Bank.
Petugas Bank :," Oh iya, mohon maaf bisa saya lihat buku tabungannya ?,"
Saya : ," ini Bu,". seraya memberikan buku tabungannya,".
Petugas bank :," mbak, sudah punya kartu ATM ?,'
Saya : ," Sudah , ada di dompet saya,", seraya mengambil dompet dan mengeluarkan isinya. setelah beberapa menit, saya berpikir. Ternyata Kartu ATM saya tidak ada sama sekali. ," Kok enggak ada ?,".," Kemarin ada kok bu !,".
Petugas bank, tersenyum. ," Inikah kartu ATM mbak," sambil menyodorkan kartu ATM saya.
Saya : Lho, kok ada di Ibu, kenapa bisa ?. Saya tak habis pikir dan belum sadar kalau kartu tersebut ketinggalan di mesin ATM.
Petugas bank : ," kemarin,satpam kantor kami menemukannya di mesin ATM yang ada di depan kantor bank ini,". Ini mbak. lain kali, jangan tergesa-gesa dan jangan lupa ya,".
Saya : Ya, bu. Terimakasih.
pada akhirnya surat keterangan bank saya selesai.
Saya sangat berterimakasih atas kejujuran orang menemukan kartu ATM saya ini. Mungkin jika ditemukan oleh orang yang tidak jujur, bisa dimanfaatkan dan apalah jadinya. Dan yang paling penting, saya sangat bersyukur. Allah SWT memberikan hikmah lupa pada saya, hingga bisa menikmati nasi liwet dengan leluasa, tidur dengan nyenyak tanpa ingat sama sekali pada kartu ATM yang ketinggalan dan mungkin saja hilang diambil orang. Subhanallah, begitu mudah Allah mengatur hidup mahluknya. Dialah yang Maha Kuasa, Yang Memiliki kerajaan di langit dan di bumi. Allahu Akbar.
terimaksih ya Allah.

O ya, diakhir tulisan ini saya hendak memberikan award bagi sahabat saya.

Ini Award yang pertama saya berikan, yaitu kepada Bunda Nadya, Rumah Hijau dan Dunia Indah. Mereka saya temukan tanpa sengaja, kami pernah berteman lama. Semoga keberkahan senantiasa menyertai keluarga mereka. Amiin.
salam