Senin, 21 Juni 2010

Nonton Bola di dalam Bis

Hari Senin, saya berkesempatan ke Kota Tigaraksa Tangerang. Ada keperluan kantor yang harus diselesaikan. Pulang magrib,menunggui bis di depan BNI Balaraja, kendaraan besar dan kecil bersliweran, sangat amburadul. Angkot-angkot kecil, saling seruduk mengejar penumpang serebutan dengan ojek-ojek, maklum jam pulang kerja. Saya bersabar menunggu bis tigaperempat menuju Kebon Nanas hendak menuju ke Agen Bis Aja untuk naik bis Arimbi menuju Bandung. Mmmmhh..asap kendaraan yang mengepul, suara knalpot yang bising, teriakan lantang para kernet, klakson nyaring yang menjerit-jerit karena macet dan kendaraan yang parkir seenaknya membuat saya makin ciut, dan berdebar nunggu bis yang tidak datang-datang.
Akhirnya karena kesabaran juga akhirnya bis datang. Bis tiga perempat yang sesak penumpang, gelap dan segala jenis profesi orang masuk ke dalamnya termasuk aku. Belum lagi penumpang pindahan, makin mempersesak isi bus yang kecil. Akhirnya, bus berangkat menuju kebon nanas, wow sesak banget..tanpa AC yang ada angin besar menyeruduk dari luar..kenceng banget. segala aroma menyebar.ah..nasib..nasib.Bis menuju ke Kebon Nanas, ngebut banget. Badan saya tergencet, terombang ambing, sesak dan panas, keringat terus menggelontor tak henti.
Tiba di depan agen bis Aja, saya langsung menyerbu toilet. hihii..ga tahan. Nah..akhirnya bisa juga masuk ke bis Arimbi yang cukup representatif, ada AC dan TV yang cukup besar. Jam 19.00 malam, siaran langsung Portugal vs Korea Utara. Sambil menikmati mie panas di dalam bis, mata ini tetap manteng ke layar TV. dan Oowww...gol Simao, membuat orang-orang yang nonton pertandingan malam itu berteriak histeriss...Korea Utara yang sebelumnya begitu rapat pertahannya tadi malam begitu mudah di robek, hingga 7 gol, termasuk gol fantsatik-nya Christiano Ronaldo. Asyik juga nonton bola di dalam bis, meski kadang siaran terganggu karena sinyal yang naik turun. Saya terlelap di dalam bis, dan tiba di Bandung jam 24.00 malam. Ketika membuka handphone, ada sms dari teman kantor, "ditunggu besok pagi di Bandung, Kita Berangkat ke Bengkulu Rabu sore, pesawat take off jam 15.00"...

Selasa, 15 Juni 2010

Nah...Posting di kala banyak kerjaan

Assalamualaikum...
Teman-teman, pekerjaan membuat kita tertekan ketika kita tidak bisa mengelola tugas-tugas kita sehari-hari yang harus diselesaikan. Mungkin ini minggu berat buat saya setelah pulang dari Bandar Lampung, lalu di kampus ditunggu dengan ujian akhir semester dan beberapa berkas yang harus saya periksa secepatnya.
Saya pikir saya termasuk kategori orang yang cemas terhadap sesuatu hal. Cirinya adalah kadang saya terlalu cepat mengambil keputusan, ceroboh, dan tidak sabaran atas sesuatu hal. Misalnya dalam pengerjaan sesuatu hal, saya berharap pekerjaan bisa cepat selesai dan kemudian menggarap garapan baru lagi. Padahal saya menilainya hal tersebut kurang baik dan harus dirubah.
Ah, jadwal pertandingan bola Piala Dunia 2010 juga sedikit mengganggu aktifitas. Hingga aktifitas blogg walking juga sedikit menurun (hehehe), Ternyata memposting dan mengotak-atik template juga membuat saya sedikit fresh sambil menantikan laga tanding Portugal Vs Pantai Gading nanti malam dilanjut Brazil vs Korea Utara. Saya begitu bengong ketika menyaksikan Jepang begitu bersemangat menjungkalkan Juara Piala Afrika , Kamerun tadi malam dengan skor 1-0. Saya membayangkan jika Tim Nasional kita bisa lolos di putaran Piala Dunia, wuiihh bangga banget kayaknya. Pertanyaanya apakah Ponaryo Astaman, Bambang Pamungkas dan pemain tim nas lainnya bisa tampil dengan semangat membara seperti Jepang, Seperti Korea Utara yang tidak gentar menghadapi Brazil. Mungkin bisa. Sebab semua pemain bola adalah manusia, sama saja. Hanya beda kualitas dan kesempatan saja. Bravo Tim Nasional Indonesia, semoga bisa berpatisipasi di ajang sepakbola Piala Dunia tahun -tahun mendatang.
Jadi pindah topik ke bola yah?
salam

Rabu, 09 Juni 2010

Nge-post lagi

Assalamualaikum...
Halo teman-teman semua, mmhh... hampir 2 mingguan saya tidak posting apa-apa. Rasanya rindu juga. Beberapa hari ke belakang saya ada tugas luar kota yaitu ke Kota Tanggerang dan Kota Bandar Lampung. Saat-saat perjalanan tersebut, sering sekali saya temui para gelandangan, peminta-minta, pengemis anak gelandangan, orang gila, anak jalanan dengan beragam usia, anak-anak kecil yang sudah mengais rejeki meski usia mereka masih begitu muda. Mereka ditemukan di jalanan, lampu merah, di pintu tol masuk, di rumah-rumah makan, di kedai bakso, di depan mesjid, bahkan di depan hotel tempat saya menginap. Tiap saat mereka di usir satpam.
Saya begitu prihatin, ketika saya begitu kenyang makan di rumah makan Padang, menikmati rendang dan smabal pedas, menyeruput es buah yang segar, sementara diluar si pengemis dengan kerutan wajah menahan lapar menunggu diluar. Mereka seusia Ibu saya, Bapak saya, nenek saya, keponakan saya,bahkan seusia teman sekantor saya.
Ah, Indonesia yang kaya raya ternyata masih ada yang kelaparan
Indonesia yang makmur, negeri surga dimana apapun bisa tumbuh dan dimakan,
Tidak hanya para pengemis, gelandangan, anak jalanan, orang gila yang terpotret oleh saya, segerombolan pramuria, para banci yang mengais hidup yang tak kenal waktu. Saya paham mereka memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi.
Sabtu siang saya pulang ke Kota Tasikmalaya menggunakan motor saya yang setia, ketika itu saya melihat seorang perempuan paruh baya, kelihatannya dia sakit jiwa (maaf) dia berjalan (ngesot), seluruh badannya kotor, rambutnya gimbal, pakaiannya compang-samping, senyum beringas tersungging diwajahnya, sejuta masalah memberangusnya.
Dan..ketika saya pulang kembali ke Bandung, ternyata saya menemukan perempuan paruh baya tersebut (yang saya temui ketika pulang ke Tasikmalaya), ia masih berjalan ngesot, menyusuri pinggiran jalan raya menuju Bandung. Hendak kemana ibu ? seru saya dalam hati. Begitu sakit saya melihatnya. Tapi tidak bisa berbuat apa-apa.
Di akhir perjalanan, saya sedikit bergumam.
Apakah ketika saya kecil dulu, orang-orang seperti mereka ; para pengemis, anak jalanan, gelandangan, orang gila yang terlantar,pramuria sudah ada?. Entahlah....
Semoga mereka dilindungi oleh Allah SWT. Mungkin itu jalan hidup mereka.
Salam