Senin, 11 Januari 2010

Benturan antar Peradaban....

Assalamualaikum..
Halo semua, sehat -sehat kah teman-temen? Mudah-mudahan ada dalam lindungan Tuhan Yang Maha Kuasa. Semoga keindahan malam ini selalu menemani istirahat kita, meski agak larut saya mencoba menulis tentang sebuah kepenasaran saya tentang " Konsepsi Peradaban, kebudayaan dan peradaban sebagai dampak globalisasi". Apalagi adanya pendapat dari Samuel P Huntington, tentang benturan antar peradaban makin membuat saya penasaran . Terus tersang saya belum membaca buku The Clash Of Civilization and The Making Order, New York ; 1996, Simon and Schuster dari Samuel P Huntington. ( he..he..he..ketinggalan jaman neng..
Menurut Wikipedia Indonesia, Peradaban sendiri memiliki arti dalam kaitannya dengan kehidupan manusia. Dalam sebuah peradaban tidak akan dilepaskan dari tiga faktor yang menjadi tonggak berdirnya peradaban yaitu sistem ekonomi, pengetahuan dan teknologi. Dalam bahasa Arab, peradaban disbut juga dengan "Al -tamaddun" berasal dari kata madana yang berati membangun (bana) dan mendiami ( mashara), tamaddun berarti proses pembentukan kota atau pembentukan masyarakat agar menjadi menjadi masyarakat yang hidupnya menetap. Berarti orientasinya sama dengan yaitu kebudayaan yang maju.
Menurut Siti Maryam dkk, peradaban seringkali diberi arti yang sama dengan kebudayaan, akan tetapi dalam bahasa Inggrisnya kedua istilah tersebut yaitu civilization untuk peradaban dan culture untuk kebudayaan.
Taqiyuddin an Nabhani, menjelaskan subtsnasi peradaban pada pada tingkat abstraksinya yang tertinggi, sebab terdapat faktor-faktor empirik yang konkret seperti lokasi geografis dan ciri-ciri fisik peradaban.

Mengenai benturan peradaban sebagai dampak globalisasi, dikatakan bahwa benturan peradaban terjadi ketika globalisasi terjadi. Ada pihak yang memegang teguh local wisdom dan mengabaikan budaya luar ketika globalisasi, ada pihak yang mengadopsi budaya luar ketika globalisasi, dan ada pihak yang mengabaikan budaya luar begitu saja.
Pertanyaan saya adalah ketika globalisasi terjadi di negara kita, apakah benturan peradaban itu terjadi secara mikro pada local wisdom kita dengan budaya luar ? Misalnya ketika :
  • gaya rambut punk muncul,bahasa gaul yang bertebaran...
  • aneka makanan siap saji dikenalkan oleh budaya barat kepada bangsa ini,
  • bentuk-bentuk rumah tradisional kita sudah ditinggalkan dan bentuk-bentuk rumah eropa kemudian dominan muncul dan ditiru dinegara ini,
  • sikap kita sudah tidak peduli pada lingkungan dan budaya sendiri,
  • budaya seks bebas melanda negeri ini hingga angka penderita HIV AIDS menigkat,
  • budaya luhur kita mulai tergerus budaya barat
  • kebiasaan menikah di usia muda
  • budaya konsumerisme dan hedonis yang makin marak
  • melunturnya budaya toleransi dan tolong menolong,
  • makin lemahnya nasionalisme, dan masih banyak lagi..
Itukah benturan peradaban tersebut ?, Ketika Samuel P huntington berbicara bahwa benturan antar peradaban terjadi karena arogansi barat, in oleransi Islam dan fanatisme konfusianisme. Globalisasi telah menyebabkan dua kekuatan yang saling tarik menarik, yang sering di sebut paradoks globalisasi yaitu kekuatan universalisasi dan kekuatan portifikasi.

Ada input untuk topik di atas, teman-teman ?
trims
salam

13 komentar

Yah, setidaknya apa yang dikatakan Ronggo Warsito tentang budaya ada benarnya juga. Bahwa budaya akan terus berganti, tetapi yang jadi masalah adalah pergantian budaya justru dibarengi dengan rusaknya moral. Nice post Mba.

kebanyakkan kerana budaya barat...mereka memang cuba hendak hilangkan nilai2 islam dalam kehidupan kite

Tesis Samuel P Huntington tentang benturan peradaban sebenarnya sesuatu yang dikarang-karang untuk membendung berkembangnya peradaban luhur yaitu " Islam ".


nice sharing

maslah esek - esek itu nampaknya sudah lazim...

menikah muda?
bukankah kebudayaan kita juga?? bukankah Islam juga menganjurkan untuk segera menikah (tidak menunda nunda) jika sudah mampu menikah?
ibuku dulu menikah ketika masih 18tahun. sementara nenekku menikah umur 14 tahun.

menikah muda sih bukan pengaruh globalisasi. menurutku sih gitu

adab yang dibenturkan, sehingga hanya yang kuat pengaruh serta cepat terseraplah yang menguasai peradaban..

dalam kondisi rapuh semakin rentan tergerus oleh roda zaman yang di domplengi oleh kekuatan peradaban yang mendominasi..

Assalamu'alaikum mbak..
Mau atau tidak perkembangan menuntut penyesuain. Namun yg sering kita lupa, kadang kita terlalu lebih condong mengikuti suatu arah tanpa memperkuat 'pijakan kaki'. Nice share mbak..

sama-sama kita menangkan kerajaan islam

assalamualaikum..
seno : upaya memegang local wisdom kita sudah semakin luntur mas, kadang orang berpikir bahwa nilai luhur terlalu konservatif
pak suu: seperti begitulah pak suu
kabasaran : setuju mas, tesis samuel menuai kontroversi, analisis futuristik tentang masa depan pola hubungan internasional yang memunculkan kecenderungan antagonistik dan diwarnai konflik. konflik itu semakin meningkat antara islam dengan masyarakat asia di satu pihak dan barat di pihak lain
secangkir teh : sy stuju. trims dh berkunjung
Elsa : saya sepakat, namun yang sy pandang bahwa gejala menikah muda saat ini akibat dari pergaulan yang kurang baik, karena keterpaksaan bukan karena memang sudah matang secara pribadi dan memenuhi tuntutan agama
Hari : nah seperti itulah kang
ajeng : upaya penyesuaian inilah yang akan memperkuat kita dalam pergaulan menempuh globalisasi
salam

Yang menyedihkan, kita tidak memahami/mengerti esensi budaya sendiri, namun latah mengikuti budaya orang lain. itu pun hanya kulitnya belaka. entah itu yang terkait lifestyle maupun norma hidup.

Ya suka atau tidak suka benturan budaya dimana-mana ada, tidak sekedar yang didengungkan Hutington. Pada akhirnya tiap sesuatu akan menemukan bentuknya snediri. Selama itu memberikan kepuasan bathin, tidak bertentangan dengan hakekat Ilahiyah dalam diri, tidak ada yang perlu kita risaukan. Setiap dzarah, setiap kejadian adalah atas kuasaNya. Salam.

perkembangan kebudayaan justru dibarengi dengan rusaknya moral

assalamualaikum ;)

kalo di Jepang, pornografi jadi hal yg sngat biasa. legal malahan.
herannya kenapa masyarakatnya tertib ya?
kenapa negerinya maju ya?

*wondering why*

Terimakasih atas waktunya untuk berkunjung di rumah kecil ini. O ya, trims juga commentnya.
EmoticonEmoticon