Tadi aku datang pagi sekali ke kampus, karena tempat kuliah berdekatan dengan mesjid kampus maka kusempatkan dulu ke mesjid sebentar, rencananya meluangkan waktu barang sebentar untuk shalat Dhuha dulu barang 3 sampai 5 menit. Setelah menyimpan sepatu ditempat penitipan sepatu khusus wanita, aku bergegas menuju tempat wudhu kemudian menunaikan shalat Dhuha 2 rakaat.
Selesai berdoa, waktu menunjukkan 6.40 wib. Aku bergegas mengambil sepatu dari tempat penitipan sepatu, ketika memakai kaos kaki terlihat seorang laki-laki, berpakaian rapi, berjas dan berdasi,rambutnya tersisir rapi tampak kebingungan.
Kemudian bergegas menuju arahku.
Laki-laki : Assalamualaikum, mohon maaf bu. Adakah barangkali ibu melihat sepatu saya ?
Neng Rara: Waalaikum salam, Oh..Bapak menyimpannya dimana ya?
Laki-Laki : Di tempat penitipan sepatu laki-laki, 5 menit tadi masih ada, ketika saya tinggal ke toilet, tapi ketika saya selesai dari toilet ternyata sudah hilang. Adakah Ibu melihat orang lain selain kita berdua ?
Neng Rara: Ada, sama seperti bapak pakaiannya, ia berjas dan berdasi. Membawa tas tengteng dan beberapa buku tebal, katanya ia mau sidang doktor hari ini.
Laki-laki : O, itu temen saya juga. tadi saya sudah tanya, tapi ia juga tidak tahu. Nakal sekali ya tuh maling, pagi-pagi begini sudah mengambil yang bukan hak nya.
Saya tertegun sebentar, memperhatikan wajah laki-laki itu yang mulai terlihat sangat khawatir sebab ternyata ia juga mau ujian doktor pagi ini jam 8.30. Kemudian laki-laki itu berbicara lagi.
Laki-laki : Ah..mungkin ini cobaan untuk saya, mungkin sepatu itu bukan hak saya.
Neng Rara: Daripada nyari yang tidak karuan, mendingan beli saja pak di koperasi kampus. Mudah-mudahan sudah buka, atau di depan kampus ada toko sepatu kecil yang buka 24 jam. Bapak bisa kesana.
Laki-laki : Ah..mungkin ini ujian pertama saya sebelum ujian sidang doktor pagi ini dari Tuhan.
Neng Rara: Semoga sukses pak, ujiannya...
Saya begitu terkesan dengan pemikiran laki-laki tersebut, ia bisa berbesar hati dan bersabar atas cobaan yang begitu tiba-tiba. Lagian ada juga maling di bulan puasa kayak gini ya ?.
Saya akui saya juga tidak berhati-hati, telah menyimpan sepatu ditempat yang tidak ada penjaganya. Semoga lain waktu kita bisa lebih berhati-hati.
Alhamdulillah....
Selesai berdoa, waktu menunjukkan 6.40 wib. Aku bergegas mengambil sepatu dari tempat penitipan sepatu, ketika memakai kaos kaki terlihat seorang laki-laki, berpakaian rapi, berjas dan berdasi,rambutnya tersisir rapi tampak kebingungan.
Kemudian bergegas menuju arahku.
Laki-laki : Assalamualaikum, mohon maaf bu. Adakah barangkali ibu melihat sepatu saya ?
Neng Rara: Waalaikum salam, Oh..Bapak menyimpannya dimana ya?
Laki-Laki : Di tempat penitipan sepatu laki-laki, 5 menit tadi masih ada, ketika saya tinggal ke toilet, tapi ketika saya selesai dari toilet ternyata sudah hilang. Adakah Ibu melihat orang lain selain kita berdua ?
Neng Rara: Ada, sama seperti bapak pakaiannya, ia berjas dan berdasi. Membawa tas tengteng dan beberapa buku tebal, katanya ia mau sidang doktor hari ini.
Laki-laki : O, itu temen saya juga. tadi saya sudah tanya, tapi ia juga tidak tahu. Nakal sekali ya tuh maling, pagi-pagi begini sudah mengambil yang bukan hak nya.
Saya tertegun sebentar, memperhatikan wajah laki-laki itu yang mulai terlihat sangat khawatir sebab ternyata ia juga mau ujian doktor pagi ini jam 8.30. Kemudian laki-laki itu berbicara lagi.
Laki-laki : Ah..mungkin ini cobaan untuk saya, mungkin sepatu itu bukan hak saya.
Neng Rara: Daripada nyari yang tidak karuan, mendingan beli saja pak di koperasi kampus. Mudah-mudahan sudah buka, atau di depan kampus ada toko sepatu kecil yang buka 24 jam. Bapak bisa kesana.
Laki-laki : Ah..mungkin ini ujian pertama saya sebelum ujian sidang doktor pagi ini dari Tuhan.
Neng Rara: Semoga sukses pak, ujiannya...
Saya begitu terkesan dengan pemikiran laki-laki tersebut, ia bisa berbesar hati dan bersabar atas cobaan yang begitu tiba-tiba. Lagian ada juga maling di bulan puasa kayak gini ya ?.
Saya akui saya juga tidak berhati-hati, telah menyimpan sepatu ditempat yang tidak ada penjaganya. Semoga lain waktu kita bisa lebih berhati-hati.
Alhamdulillah....